Senin, 07 September 2020

CONTOH PTK MATEMATIKA UNTUK SMK KELAS X KURTILAS-Penelitian ini bertujuan untuk menemukan upaya 1) Peningkatan aktivitas pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Probing prompting. 2) Motivasi hasil belajar matematika. Peserta didik merupakan subjek pendidikan, yang secara aktif membentuk prestasi belajar matematika dalam dirinya. Agar mampu memperoleh prestasi matematika yang baik dibutuhkan sikap atau motivasi sebagai bekal ajar untuk belajar dengan baik. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Dilakukan sebanyak dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X AK 1 SMKN 14 ............ Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020. Aktivitas belajar diukur dengan instrumen observasi siswa, sedangkan prestasi belajar matematika dan respon peserta didik diambil dari hasil tes dan catatan lapangan setiap akhir siklus. Hasil analisa menunjukkan aktivitas dan prestasi belajar matematika kelas X AK 1 di SMKN 14 .................. menjadi meningkat, yaitu ditandai dengan peningkatan rerata nilai aktivitas dan hasil tes siswa dari siklus I sampai siklus II. Penerapan pembelajaran model probing prompting memberikan respon yang positif bagi peserta didik.ptk matematika smk 2018

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel matematika yang diberi judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X AK 1 SMKN 14 ... DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING PADA SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file .. lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN  PTK  001 SMK  ).

A.DOWNLOAD PTK MATEMATIKA SMK KURIKULUM 2013

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan upaya perubahan tingkah laku, sementara belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan sikap dalam pengetahuan dan pemahaman. Pendidikan tidak hanya soal wacana bagaimana membentuk anak-anak muda menjadi generasi bangsa yang berkompeten, akan tetapi pendidikan pula mencakup ranah praktis bagaimana proses diterapkan (prihatiningrum, 2014:5).
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar (Djamarah dan Zain, 2009:44). Proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa (Slameto, 1995:97).

Guru matematika yang sungguh bermutu dan profesional, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilatih oleh guru terus-menerus, antara lain: penguasaan bahan matematika, mengerti tujuan pengajaran matematika, guru dapat mengorganisasi pengajaran matematika, mengerti situasi siswa, guru dapat berkomunikasi dengan siswa dan guru menguasai metode (Suparno, 2006:2). Selain menguasai metode, guru harus membuat suasana pembelajaran menjadi nyaman dan menarik dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa sehingga pembelajaran pun benar-benar searah dengan perkembangan diri siswa.

Pembelajaran matematika dikatakan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari serangkaian proses. Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Matematikawan menemukan pola, merumuskan Dugaan baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi ketat yang berasal dari aksioma dan definisi bertepatan. (Trianto, 2011:137). Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Matematikawan menemukan pola, merumuskan Dugaan baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi ketat yang berasal dari aksioma dan definisi bertepatan. Seorang ahli matematika Benjamin Peirce disebut matematika sebagai “ilmu yang Menjelaskan Kesimpulan penting”.

Sisi lain sebagian besar siswa memandang bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit sehingga secara tidak langsung menimbulkan rasa malas untuk lebih mempelajari matematika. Salah satu faktornya disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan oleh guru cenderung menuntut peserta didik untuk mengerti dan memahami materi-materi dalam  pelajaran matematika tanpa memperhatikan bagaimana agar siswa senang belajar matematika.ptk penelitian tindakan kelas matematika smk

Observasi awal matematika yang diterapkan oleh peneliti lebih sering menggunakan media power point dalam penyampainnya kemudian pembagian kelompok diskusi. Hanya sebagian siswa yang mengerti terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Dalam kelompok diskusi hanya melibatkan siswa yang aktif dan sebagian siswa berperan pasif karena kurangnya usaha pengembangan berpikir yang menuntun siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Hasil belajar kognitif siswa yang mencapai KKM yang nilainya mencapai 80 hanya 29% menunjuk pada siswa yang mampu dan aktif pada proses belajar mengajar (Hasil Observasi Nilai Tes Awal).

Berdasarkan masalah tersebut, perlu langkah khusus untuk mengatasi rendahnya hasil belajar matematika. Model pembelajaran probing-prompting adalah pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat melejitkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari (Huda, 2013:281). Melihat dari masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X AK 1 SMKN 14 ..........dengan Penerapan Model Pembelajaran Probing prompting pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020.”ptk penelitian tindakan kelas matematika smk

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka dapat dirumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Probing prompting Learning efektif terhadap hasil belajar siswa Kelas X AK 1 SMKN 14 .......... semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 ?
2. Apakah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Probing prompting Learning efektif terhadap hasil belajar siswa Kelas X AK 1 SMKN 14 ........ semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka dapat dirumusan tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Probing prompting Learning efektif terhadap hasil belajar siswa Kelas X AK 1 SMKN 14 ......... semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020.
2. Untuk mengetahui pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Probing prompting Learning efektif terhadap hasil belajar siswa Kelas X AK 1 SMKN 14 ....... semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 ?

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa
Mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep matematika.
Dengan menggunakan model pembelajaran Probing prompting Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif.
Mampu memberikan sikap positif terhadap mata pelajaran matematika.

2. Bagi guru
Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan materi dan model dalam pembelajaran.
Sebagai tolak ukur keberhasilan belajar mengajar dikelas dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai pengajar di sekolah.

Guru memperoleh suatu variasi pembelajaran matematika, salah satunya menerapkan model yang dapat mengasah kemampuan siswa.
Meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penelitian eksperimen.

3. Bagi Sekolah
Meningkatkan proses kualitas belajar mengajar di sekolah.
Meningkatan kualitas dan agar lebih diminati oleh masyarakat luas dan dipercaya sebagai lembaga pendidikan yang survive dalam menghadapai kemajuan zaman.
Meningkatkan mutu pendidikan.

B.CONTOH PTK MATEMATIKA SMK TERBARU DOC

BAB II
LANDASAN TEORI


A. Hakikat Belajar

1. Belajar
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya (Baharuddin dan Wahyuni, 2007:13).
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2010:7).contoh skripsi ptk matematika


Belajar adalah perumpamaan sebagai cara atau usaha untuk mencapai tujuan. Dalam bentuk pemecahan masalah. (Fahmi, 2009:21). Menurut Arends (2012:17) dalam buku Learning to Teach definisi belajar adalah Learning is a social and cultural activity in which learners construct meaning that is influenced by the interaction of prior knowledge and new learning events. Belajar adalah kegiatan sosial dan budaya di mana peserta didik membangun makna yang dipengaruhi oleh interaksi pengetahuan dan peristiwa pembelajaran baru. Belajar juga merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang mencakup segala yang dipikirkan dan dikerjakan, dan sebaiknya belajar ini dibiasakan sejak manusia masih kecil. Hal ini selaras dengan pendapat Neisser bahwa “belajar sewaktu kecil ibarat melukis di atas batu” (Yamin, 2006:96). 

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses kegiatan yang menuntut peran aktif siswa agar terjadi perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah  lakunya untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Menurut Bahruddin dan Wahyuni ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut:contoh skripsi ptk matematika

Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behaviour). Ini berarti, bahwa hasil belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar maka tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar;
Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut akan terpancang seumur hidup;

Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;
Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Menurut Ngalim Purwanto, bahwa ada beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, antara lain:

Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada seorang bayi.
Belajar merupakan perubahan yang relatif mantap dalam suatu periode waktu yang cukup panjang, ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara.

Belajar merupakan tingkah laku yang mengalami perubahan karena menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis (perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri- ciri belajar yang dapat dilihat adalah perubahan tingkah laku seseorang dari segi kepribadian, ketrampilan, kebiasaan ataupun sikap yang diperoleh dari suatu latihan atau pengalaman yang dapat dijadikan sebagai motivasi atau dorongan untuk mengubah tingkah laku secara mantap.

2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar sangat erat hubungannya dengan belajar atau pembelajaran. Setelah diketahui uraian tentang konsep belajar dapat dipahami bahwa makna hasil belajar kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar, biasanya guru menetapkan tujuan belajar (Susanto, 2014:5). Para pendidik dan guru terbantu untuk merumuskan tujuan belajar yang akan dicapai dengan rumusan yang mudah dipahami, yaitu dengan menggunakan taksonomi Bloom. Berpijak pada taksonomi Bloom ini para praktisi pendidikan dapat merancang program-program pembelajarannya (Budiningsih, 2008:75).

Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993:94), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa(Susanto, 2014:5).

b. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Grolund adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu. Menurut Sudijarto (1993), hasil belajar  adalah tingkat pernyataan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran sesuai denga tujuan pendidikan yang ditetapkan (Khodijah, 2014:189).

Menurut A.J. Romiszowski hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (Mulyono, 2009:56). Sedangkan Menurut Benjamin S Bloom ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), aplication (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengeorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan routinized. Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap (Suprijono, 2013:6).proposal ptk matematika smk doc

C.PTK SMK KELAS X TERBARU KURIKULUM 2013

BAB III
METODE PENELITIAN


A. Subyek dan Variabel yang Diteliti
1. Subyek Penelitian
Pada penelitian ini subjeknya adalah peserta didik X AK 1 SMK Negeri 14 .......... tahun pelajaran 2019/2020 yang berlokasi di ....................... yang terdiri dari 28 orang siswa. Adapun pertimbangan dalam menentukan populasi ini adalah Peserta didik X AK 1 mempunyai kemampuan yang kurang ditinjau dari hasil belajar.

2. Variabel Penelitian
a. Variabel input: Peserta didik X AK 1 SMK Negeri 14 ..........., Guru mata pelajaran matematika dan materi matematika.
b. Variable proses: Model pembelajaran probing prompting
c. Variable output: peningkatan kemampuan kinerja guru, hasil belajar siswa.

B. Rencana Tindakan
Arikunto, dkk (2014:16) menjelaskan bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas Langkah-langkah pelaksanaan PTK adalah secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1

Bagan Spiral Tindakan Kelas Menurut (Arikunto, 2014:27)
Tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, yang direncanakan sebagai berikut:
1. Siklus Pertama
Materi: Fungsi.
Tahap Perencanaan
Menyusun RPP yang memuat langkah-langkah pembelajaran.
Menyusun praktikum.
Pembentukan kelompok kerja siswa.
Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dilaksanakan dengan cara penerapan pembelajaran dengan probing prompting. serta praktikum. Selama proses pembelajaran diamati motivasi dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran maka diakhir kegiatan peserta didik diberi tes. Melalui kegiatan tindakan pada siklus pertama diharapkan sudah teridentifikasi kekurangan, kelemahan dan hambatan yang masih dihadapi selama kegiatan pembelajaran dilakukan.proposal ptk matematika sma

Refleksi Pertama
Data yang dikumpulkan selama tindakan kemudian dianalisa. Berdasarkan hasil analisis ini guru melakukan refleksi dengan merenungkan kejadian atau aktifitas berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Hasil refleksi membuat guru menyadari tingkat keberhasilan atau kegagalan tindakan dan hasil refleksi ini merupakan masukan bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan berikutnya.

2. Siklus Kedua
Materi: Fungsi.
Tahap Perencanaan
Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan membeberkan gambar, rumus, atau situasi lainnya yang mengandung permasalahan
Guru mengajukan persoalan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus atau indikator kepada seluruh siswa.

Menuggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil.
Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.
Jika jawabannya tepat, maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika siswa tersebut mengalami kemacetan jawaban atau yang diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan- pertanyaan lain yang jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban. 

Kemudian guru memberikan pertanyaan yang menuntun siswa berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, hingga siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator. Pertanyaan yang diajukan pada langkah ini sebaiknya diberikan pada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa terlibat dalam kegiatan probing prompting.
Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih menekankan bahwa indikator tersebut benar-benar telah dipahami oleh seluruh siswa.

Tahap Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan hasil pada refleksi pertama, rencana kegiatan pembelajaran yang sudah dibuat untuk siklus kedua dengan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe probing prompting ditinjau kembali untuk melengkapi kekurangan pada pembelajaran siklus pertama dan kalau perlu dilakukan revisi. Selama berlangsung pembelajaran motivasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran diamati. Berikut disampaikan langkah pembelajaran menggunakan model kooperatif (Cooperative learning ) tipe Probing prompting:

Refleksi Kedua
Selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus kedua guru mengadakan refleksi dan evaluasi diri tentang segala aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan pada siklus kedua dianalisis untuk mengetahui kekurangan, kelemahan atau kelebihan pembelajaran menggunakan model probing prompting. Hasil refleksi sebagai bahan untuk menentukan pelaksanaan tindakan siklus berikutnya.

C. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Siswa
Sumber data siswa dalam penelitian ini adalah siswa X AK 1 SMK Negeri 14 ..........sebanyak 28 orang siswa. Sumber data dari siswa diperoleh dari observasi yang telah dilakukan pada siklus pertama dan kedua, hasil evaluasi dan hasil observasi guru.

Guru
Diperoleh dari lembar pengamatan keterampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran menerapkan model pembelajaran probing prompting.
Data Dokumen
Sumber data dokumen berasal dari data awal hasil tes sebelum maupun setelah dilaksanakan tindakan. Selain itu, proses kegiatan pembelajaran dapat dilihat melalui foto yang diambil selama pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran probing prompting.

Catatan Lapangan
Sumber data ini berupa catatan-catatan kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berupa data hasil observasi terhadap keterampilan guru dan aktivitas siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran

D.PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X AK 1 SMKN 14 ... DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING

DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Budiningsih, C. Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, Sayiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pembelajaran dan Pengajaran Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kanginan, Marthen. 2006. matematika Matematika untuk SMA. Jakarta: Erlangga, 2006.

Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Krisno, Moch. Agus. 2008. matematika untuk SMK BSE. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Mulyasa, E. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Richard R.Hake, ”Analyzing Change/Gain Scores”, http://www. Physics. Indiana. edu/ sdi/ Analyzing Change-gain.pdf, diakses tanggal 28 Mei 2014.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Sprihatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK MATEMATIKA KELAS X SMKN Semoga PTK matematika ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.