Senin, 21 Desember 2020

CONTOH LENGKAP PTK AGAMA KRISTEN SMP KURIKULUM 2013

 CONTOH LENGKAP PTK AGAMA KRISTEN SMP KURIKULUM 2013-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Pendidikan Agama Kristen materi pokok bahwa manusia itu berdosa di SMPN............Kecamatan ............Kabupaten .............. Kemudian dalam proses pembelajaran dilakukan dengan melalui lima komponen utama dalam TGT yaitu: penyajian kelas, kelompok (Teams), permainan (game), turnamen, dan penghargaan kelompok (teams recognize).

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Tiap siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas...SMPN........................proposal ptk agama kristen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dan aktivitas peserta didik setelah diterapkannya model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen materi pokok mengenal bahwa manusia itu berdosa. Hasil ketuntasan hasil belajar kognitif peserta didik pada siklus I mencapai 80%, siklus II mencapai 100%. Hasil ketuntasan hasil belajar afektif peserta didik pada siklus I adalah 72,33% meningkat menjadi 80,61% pada siklus II. Hasil ketuntasan hasil belajar psikomotorik peserta didik pada siklus I adalah 76,67% meningkat menjadi 83,33% pada siklus II.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT layak dikembangkan sebagai alternatif model mpembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel AGAMA KRISTEN yang diberi judul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIKMELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MATERI POKOK BAHWA MANUSIA ITU BERDOSA  KELAS ......... SEMESTER GANJIL DISMPN......KECAMATAN.......KABUPATEN.......TAHUN PELAJARAN 20../20.........”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK AGAMA KRISTEN  lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN  PTK 111 SMP  ).

A.DOOONLOAD PTK AGAMA KRISTEN SMP DOC

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Kristen merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SMP  yang mempunyai andil besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Hal ini sesuai dalam UU RI No.20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang SISDIKNAS yang berbunyi “Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab.”

Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa Pendidikan Agama Kristen masih diselimuti aneka problematika. Di antara problematika dan indikator kemandegan yang selama ini menghantui Pendidikan Agama Kristen adalah penerapan metode pembelajaran.

Metode-metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen selama ini masih didominasi metode ceramah. Metode tersebut masih sering digunakan oleh guru-guru Pendidikan Agama Kristen dalam proses pembelajaran, karena metode tersebut dianggap paling sederhana dan hanya menyampaikan informasi. Metode tersebut masih sering kali membuat bosan peserta didik apalagi jika diterapkan pada anak seusia SMP. Mengingat usia SMP masih tergolong usia remaja yang secara psikologis gemar bermain, maka keinginan untuk bermain tersebut diupayakan diarahkan dalam artian walaupun sambil bermain mereka tetap belajar. Hal ini perlu diterapkan pada anak didik agar dalam belajar tidak lekas bosan. Belajar sambil bermain ini akan lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak didik seusia SMP judul skripsi ptk agama kristen

Tetapi, pada kenyataannya berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan Guru Pendidikan Agama Kristen SMPN........Kec...........Kab.............., bahwa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen metode yang digunakan adalah lebih banyak menggunakan metode ceramah. Peserta didik hanya menelan dan mendengarkan hal-hal yang disampaikan oleh guru. Apalagi keadaan peserta didik dalam belajar Pendidikan Agama Kristen, menyatakan bahwa minat/semangat peserta didik dalam melaksanankan tugas guru, daya tangkap peserta didik dalam menerima pelajaran, kemampuan peserta didik dalam menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata, kemampuan peserta didik dalam belajar bersama, kemampuan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan dalam mengajukan argumentasi, keberanian peserta didik dalam menjelaskan materi, dirasa masih rendah belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan belum sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Pendidikan Agama Kristen itu sendiri yaitu peserta didik mampu memahami dan mengamalkan ilmu agama yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Baca judul yang lain


Konsep materi pokok bahwa manusia itu berdosa dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari pada peserta didik Kelas ......semester ganjil di SMPN................ Peserta didik mengalami banyak kesulitan dalam memahami konsep materi bahwa manusia itu berdosa dan ketentuan¬-ketentuannya. Kegiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan peserta didik secara individu, masih sangat ditentukan dan bergantung oleh guru. Hal ini juga ditunjukkan dari hasil belajar pada tes sumatif materi tersebut dari tahun sebelumnya, nilai rata-rata peserta didik masih banyak yang di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 68.4

Maka dari itu, sudah semestinya metode konvensional yang lebih menekankan pada ranah kognitif diganti dengan metode-metode modern yang tidak hanya menekankan pada ranah kognitif saja tetapi juga ranah afektif dan psi komotor.judul skripsi ptk agama kristen

Sejalan dengan hal tersebut di atas, pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP  sudah semestinya menyentuh ketiga ranah tersebut, tentunya dengan menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang dapat menyentuh ketiganya.

Salah satu upaya yang dilakukan peneliti dengan kolaborator adalah dengan merubah metode konvensional yang biasanya diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Menurut Slavin yang dikutip oleh Buchari Alma, model pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerja sama. Keberhasilan dari model ini sangat tergantung pada kemampuan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun dalam bentuk kelompok. Dan dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Dengan kata lain dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta didik anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu satu sama lain.

TGT atau Pertandingan Permainan Tim merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Perlu diterapkannya pembelajaran kooperatif dalam bidang studi Pendidikan Agama Kristen sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik karena pembelajaran kooperatif tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar (pencapaian akademik), meningkatkan keterlibatan/ aktivitas peserta didik, menambah motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang di sekolah, karena pembelajaran kooperatif tipe TGT i ni mengandung unsur permainan. Jadi, peserta didik tidak merasa bosan di dalam kelas. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. TGT (Teams Games Tournament) menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para peserta didik berlomba sebagai wakil ti m mereka dengan anggota lain yang bekerja.

B.CONTOH PTK PAK SMP KURIKULUM 2013 DOC

BAB II
LANDASAN TEORI & HIPOTESIS TINDAKAN


A. Deskripsi Teori
1.  Hakikat Pendidikan Agama Kristen.
Hakikat Pendidikan Agama Kristen adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinyu dalam rangka mengembangkan kemampuan pada siswa agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari – hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya.
Berdasarkan pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Kristen merupakan salah satu bentuk usaha yang harus dilakukan secara terus menerus agar dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam kehidupan sehari – hari.

Menurut Tata Gereja, mengungkapkan bahwa “Pendidikan Agama Kristen adalah usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Allah dalam Yesus Kristus, dinyatakan dalam kehidupan sehari – hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya”. (Exodus, 2005 : 3)
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha dalam menumbuhkembangkan kemampuan siswa lewat tuntunan Roh Kudus agar dapat memahami Kasih Allah dalam Roh Kudus.

Hakikat ini pada pusat dari Pendidikan Agama Kristen SMP ialah Yesus Kristus. Sumber dan pokok kegiatan Pendidikan Agama Kristen SMA dimanapun dan dalam kesempatan apapun adalah Yesus Kristus.Pendidikan Agama Kristen dilakukan dalam rangka pembinaan agar anak bertumbuh dan berkembang menjadi dewasa dalam imannya, dewasa dalam gereja dan dewasa dalam bermasyarakat.
Dewasa dalam iman dapat berarti : orang selalu memiliki hubungan erat dengan Tuhan, menyerahkan diri kepada Tuhan, bertobat dan percaya, bahwa iman berasal dari Allah. Dewasa dalam bergereja berarti : sebagai umat yang percaya harus memiliki keteguhan akan Yesus Kristus, dasar dan pegangan hidup mereka adalah Kristus, hidup dalam semangat persaudaraan dan saling mencintai. Dewasa dalam bermasyarakat berarti : sadar mewujudkan imannya dalam bermasyarakat, ikut serta mengembangkan masyarakat menjadi terang dan garam dunia, berani memberikan kesaksian iman dimana saja serta menjalankan karya kasih bagi sesame manusia.contoh judul ptk agama kristen

2.   Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Pembelajaran Pendidikan Agama Kristensecara umum bertujuan untuk memperkenalkan Allah, Bapa, Putera dan Roh Kudus dan karya – karyaNya serta menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab di tengah masyarakat. Dan secara khusus bertujuan menanamkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan pribadi dan sosial sehingga siswa mampu menjadikan nilai kristiani sebagai acuan.
Berdasarkan tujuan tersebut, maka kompetensi dalam Pendidikan Agama Kristen di tingkat SMP hanya terbatas pada aspek nlai – nilai iman kristiani.

Melalui penyajian kurikulum maka Pendidikan Agama Kristen diharapkan siswa mampu mengalami suatu proses transformasi nilai – nilai kehidupan berdasarkan iman kristiani yang dipelajari dalam Pendidikan Agama Kristen.
Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen bukan saja diberikan oleh gereja di dalam lingkungannya sendiri, tetapi juga di luar lingkungannya itu, yaitu di dalam lingkungan sekolah.Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di sekolah merupakan kesatuan yang utuh dengan pendidikan yang dterima baik di rumah maupun di keluarga, gereja dan masyarakat. Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen berpusat pada siswa artinya bahwa perkembangan, keberadaan, pergumulan, kebutuhan, kondisi kongkrit siswa yang seringkali berbeda – beda haruslah menjadi pertimbangan utama guru dalam merancang pembelajaran sehingga Pendidikan Agama Kristen benar – benarmenyentuh eksistensi guru, dan siswa mengalami perubahan baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor, serta nilai – nilai dalam dirinya.

1.    Kejadian 12 : 1 – 3.
“Berfirmanlah Tuhan kepada Abram : pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah Bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur, dan engkau akan menjadi berkat, Aku akan memberkati orang – orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang – orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat”.
2.    Yesaya 49 : 6.
“Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku – suku Yakub dan untuk mengembalikan orang – orang Israel yang masih terpelihara.Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa – bangsa supaya keselamatan yang daripada-Ku sampai ke ujung bumi”.
3.    Amsal 22 : 6.
“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu”.
4.    Matius 28 : 19 – 20.
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”.
5.    II Timotius 3 : 16.
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”

b. Hasil Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, menulis, mengamati, mendengarkan dan lain-lain. Dari kegiatan belajar tersebut seseorang akan memperoleh suatu hasil dari apa yang telah mereka kerjakan, yang disebut hasil belajar.
Untuk lebih jelas apa yang dimaksud hasil belajar perlu mengkaj i beberapa pendapat di bawah ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang telah diberikan oleh guru.ptk agama kristen sma doc

Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sedangkan menurut Syaiful Bahri mengatakan dalam bukunya “Psikologi Belajar” bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dicapai oleh individu dari proses belajar. Berbeda lagi menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang dicapai peserta didik dalam menuntut suatu pelajaran yang menunjukkan taraf kemampuan peserta didik dalam mengikuti program belajar dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Prestasi belajar ini sering dicerminkan sebagai nilai yang menentukan berhasil tidaknya peserta didik telah belajar.

C.JUDUL PTK AGAMA KRISTEN SMP LENGKAP TERBARU

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 11 September sampai 30 Oktober 2015. Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMPN.........yang beralamat di Kecamatan ..................Kabupaten .............

B. Subyek Penelitian

Subyek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi faktor guru dan peserta didik.

1. Guru

Subyek guru yang diteliti adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen SMPN...........yang juga berperan sebagai kolaborator dalam penelitian ini. Adapun yang diteliti adalah ketrampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen Kelas ...SMPN.........dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Peserta didik

Subyek peserta didik yang diteliti adalah siswa Kelas ..........SMPN.........semester ganjil tahun ajaran 2015-2016 dengan jumlah siswa 8 orang terdiri atas siswa putra 3 orang dan siswa putri 5 orang. Adapun yang diteliti adalah aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, tanggapan peserta didik dan hasil belajarnya sebelum dan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada tiap-tiap siklus.

C. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif, dan spiral yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi.

Dalam buku Masnur Muslich, PTK atau sering juga disebut classroom action research merupakan penelitian tindakan yang kegiatannya lebih diarahkan pada pemecahan masalah pembelajaran melalui penerapan langsung di kelas. PTK ini bersifat partisapatif, kolaboratif, dan reflektif. Dikatakan bersifat partisipatif karena PTK dilakukan sendiri oleh peneliti mulai dari penentuan topik, perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporannya. Dikatakan kolaboratif karena pelaksanaan PTK juga dapat melibatkan teman sejawat. Sedangkan PTK bersifat reflektif, maksudnya adalah PTK diawali dari proses perenungan atas dampak tindakan yang selama ini dilakukan guru terkait dengan tugas-tugas pembelajaran di kelas.

Secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencakup 4 daur : perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan ref leksi (reflecting). Sedangkan Menurut Raka Joni, ada 5 tahapan pelaksanaan PTK yang merupakan titik-titik estafet yang terdapat dalam suatu siklus. Tahap-tahap tersebut meliputi: penetapan fokus masalah penelitian, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan interpretasi, analisis dan refleksi.

Secara lebih rinci prosedur berdaur pelaksanaan PTK dapat di gambarkan sebagai berikut :

Langkah pertama, rencana (planning) kegiatan yang di lakukan antara lain yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah dan analisis penyebab masalah, dan pengembangan intervensi (action/ solution). Kedua, tindakan (acting) yang dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah seperti tindakan apa yang pertama kali dilakukan? Bagaimana organisasi kelas? Siapa yang menjadi kolaborator? Siapa yang mengambil data?. Ketiga, pengamatan (observing) adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran, data apa saja yang perlu dikumpulkan? Bagaimana cara pengumpulan dan analisis data? Keempat, refleksi (reflecting) tentang perubahan yang terjadi (a) pada siswa, (b) suasana kelas, dan (c) guru.

Pada tahap ini, guru sebagai peneliti menjawab pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how), dan seberapa jauh (to what extent) intervensi telah menghasilkan perubahan secara signifikan. Kolaborasi dengan teman  (termasuk para ahli) akan berperan penting dalam memutuskan “Judging the value” (seberapa jauh action telah membawa perubahan: apa/di mana perubahan terjadi, mengapa demikian, apa kelebihan/kekurangan, bagaimana langkah-langkah penyempurnaannya, dan sebagainya.

Rangkaian kegiatan di atas disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah, apabila dalam satu siklus belum menunjukkan perubahan kea rah perbaikan yang signifikan, maka kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya. Jadi, dalam satu siklus masing-masing terdiri dari planning, acting, observing, dan reflecting.

2. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen pokok bahasan mengenal bahwa manusia itu berdosa pada Kelas ... semester ganjil di SMPN..............tahun pelajaran 2015/2016.

Peneliti memilih Kelas III yang dijadikan subyek penelitian karena berdasarkan observasi, karakteristik peserta didi knya kurang tertarik untuk belajar Pendidikan Agama Kristen sehingga hasil belajar yang dicapai masih banyak yang di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 68.

D.PTK AGAMA KRISTEN SMP METODE TGT 

DAFTAR PUSTAKA


Alma, Buchari, Guru Profesional (Menguasai Metode dan Terampil Mengajar), Bandung: PT. Alfabeta, 2009.
Arikunto, Suharsi mi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, Cet.7.
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.
Baharuddin, Psikologi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, cet. 3
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009.
Bahri Dj, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002.
Basrowi, dkk, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: PT.Ghalia Indonesia, 2008.
B. Uno, Hamzah, Model Pembelajaran Menciptakan PBM yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
E. M ulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
E. Slavin, Robert, Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, terj. Lita, Bandung: Nusa Media, 2008.
, Cooperative Learning Theory, Research, and Practice, London: Allyn and Bacon, 1995, 2nd Ed.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yogyakarta: Yasbit Fakultas Psikologi UGM, 1983.

Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK AGAMA KRISTEN.Semoga PTK ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.