Selasa, 06 Oktober 2020

JUDUL PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE FLIPPED CLASSROOM MENGGUNAKAN MEDIA GADGET PADA SISWA KELAS III

JUDUL PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE FLIPPED CLASSROOM MENGGUNAKAN MEDIA GADGET PADA SISWA KELAS III-Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1) Hasil belajar IPA dengan menggunakan metode flipped classroom dengan media gadget yaitu perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 70,00 dengan rata-rata persentase ketuntasan 38%, dan siklus II sebesar 86,67 dengan rata-rata persentase ketuntasan 100%. 2) Penerapan metode flipped classroom dengan media gadget dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebelum kelas dimulai: Siswa mempelajari materi pelajaran di video gadget masing-masing tentang teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang kemampuan dan kemauan melakukan suatu tindakan maupun berbagai materi yang telah di berikan dan mengumpulkan beberapa pertanyaan yang mereka temukan, Guru menyiapkan materi pembelajaran dan dishare kepada siswa yang telah disiapkan. Awal kelas: Siswa telah menyiapkan pertanyaan tertentu setelah mempelajari materi yang diberikan. Siswa berdiskusi dan guru memposting materi pelajaran tambahan di gadget siswa yang sudah disiapkan untuk meningkatkan pengetahuan siswa. Diluar jam pelajaran: Siswa didorong untuk selalu mencari tahu hal-hal apa saja yang belum mereka pahami 

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel IPA SD yang diberi judul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE FLIPPED CLASSROOM MENGGUNAKAN MEDIA GADGET PADA SISWA KELAS III-A SDN .... TAHUN PELAJARAN 20../20..”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK IPA SD lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN  PTK 069 SD  ).

A.PTK IPA SD KELAS III KURIKULUM 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas pendidikan sangat erat hubungannya dengan mutu pendidikan siswa, karena siswa merupakan titik pusat proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan harus diikuti dengan peningkatan mutu pendidikan siswa. Peningkatan mutu siswa dapat dilihat pada tingginya tingkat prestasi belajar siswa, sedangkan tingginya tingkat prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh besarnya minat belajar siswa itu sendiri.

Rendahnya hasil belajar IPA tema lingkungan disebabkan oleh masih dominannya kemampuan menghafal daripada kemampuan memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat belajar siswa terhadap pelajaran IPA masih belum begitu antusias. Hal ini dapat dilihat pada sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran kurang fokus dan ramai sendiri. Bahkan ada sebagian siswa yang menganggap pelajaran IPA tidak begitu penting. Kondisi pembelajaran seperti inilah yang mengakibatkan siswa kurang aktif dan pembelajaran yang dilakukan kurang efektif. Disini guru dituntut untuk pandai menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa kembali berminat mengikuti kegiatan belajar dengan senang.

Metode pembelajaran flipped classroom dengan media gadget memiliki kegunaan untuk merangsang berfikir dalam situasi masalah yang komplek. Dalam hal ini akan menjawab permasalahan yang menganggap belajar di sekolah kurang bisa bermakna dalam kehidupan nyata di masyarakat. Penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diutamakan guna menumbuhkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui metode flipped classroom dengan media gadget diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Diharapkan dengan menggunakan metode flipped classroom dengan media gadget dalam proses pembelajaran IPA akan menarik minat siswa mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga peneliti pada kesempatan ini menentukan judul penelitian “Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Metode Flipped Classroom Menggunakan Media gadget Siswa Kelas III-A SDN ............

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode flipped classroom dengan menggunakan media gadget untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas III-A SDN ...........?

2. Apakah metode flipped classroom menggunakan media gadget dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas III-A SDN.........?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan penerapan metode flipped classroom menggunakan media gadget untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas III-A SDN ............i.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa Kelas III-A di SDN ...... dengan metode flipped classroom menggunakan media gadget.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis, bertambahnya khazanah keilmuan yang berkaitan dengan metode pembelajaran flipped classroom dengan media gadget.

2. Manfaat Praktis:

B.DOWNLOAD PTK IPS SD TERBARU DOC

BAB II
KAJIAN TEORI


A. Hakikat Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana (2005:3), “Hakikat hasil belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Menurut Nana Sudjana (2005:35), “Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan”. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. 
Hasil belajar merupakan segala upaya yang menyangkut hasil belajar otak (proses berfikir) terutama dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses berfikir ini ada enam jenjang, mulai dari yang terendah sampai dengan jenjang tertinggi (Suharsimi Arikunto, 2003:114). Dikemukakan keenam jenjang tersebut adalah:

Pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus- rumus dan lain sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya, pemahaman (comprehension) yakni kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat melalui penjelasan dari kata- katanya sendiri, penerapan (application) yaitu kesanggupan seseorang untuk menggunakan ide- ide umum, tata cara atau metode- metode, prinsip- prinsip, rumus- rumus, teori- teori, dan lain sebagainya dalam situasi yang baru dan kongkret, Analisis (analysis) yakni kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian- bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian- bagian tersebut, Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir memadukan bagian- bagian atau unsur- unsur secara logis, sehingga menjadi suatu pola yang baru dan terstruktur, Evaluasi (evaluation) yang merupakan jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom. Penelitian disini adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, atas beberapa pilihan kemudian menentukan pilihan nilai atau ide yang tepat sesuai kriteria yang ada (Anas Sudijono, 2005:50).

Dalam kegiatan belajar mengajar setiap guru selalu berusaha melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran secara efektif disini dimaksudkan agar pembelajaran tersebut dapat membawa hasil atau berhasil guna, dan kegiatan pembelajaran secara efisien dimaksudkan agar pembelajaran tersebut dapat berdaya guna atau tepat guna baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Hakikat Metode Flipped Classroom dan Media gadget
Dalam psikologi dan pendidikan, pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan kognitif, emosional, dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan pengetahuan satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia (Ruseffendi, 2000). Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar behaviorisme  hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun atau membangun ide-ide baru atau konsep.
Teori konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari (Hamzah, 2001). Teori kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya. Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif dimana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang baru.
Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuatan (Aziz, 2000).

Ciri-ciri pembelajaran berdasarkan teori belajar konstruktivisme 1. Tahap persepsi (mengungkapkan konsepsi awal dan membangkitkan motivasi belajar siswa); 2. Tahap eksplorasi; 3. Tahap perbincangan dan penjelasan konsep; 4. Tahap pengembangan dan aplikasi konsep (Kwamdi, 2007). Dalam konstruktivis, ada dua prinsip asas yang mempengaruhi corak pelaksanaan pendidikan di sekolah-sekolah yaitu :1. Pengetahuian bukan hanya diterima secara pasif, tetapi diterima oleh siswa secara aktif.; 2. Fungsi kognisi adalah untuk menyesuikan dan memberi pengalaman, bikan menemukan realitas secara ontology (Susanti, 2008).

C.CONTOH PTK IPA KELAS 3 SD PDF 

BAB III
METODE PENELITIAN


A. Setting dan Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN .......yang beralamat di Jl. ............Tepatnya adalah dimana peneliti bertugas mengajar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan awal bulan Juli sampai dengan akhir bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 tepatnya sebagai berikut.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian

No Bulan Deskripsi
1 Juli Persiapan penelitian
2 Agustus  Pelaksanaan penelitian
3 September Pembuatan laporan penelitian

3. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah 24 orang siswa Kelas III-A di SDN .....Tahun Pelajaran 2018/2019, yang terdiri dari latar belakang siswa yang berbeda dan dikarenakan hasil belajar pada kelas ini lebih rendah hasil belajarnya dibandingkan dengan kelas lainnya.

B. Prosedur Siklus Penelitian
Suharsimi Arikunto, dkk. (2006:3) mengemukakan bahwa Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas ini dibagi dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observe), serta refleksi (reflect). Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Adapun alur kegiatan penelitian tindakan menurut Kemmis dan McTaggart adalah:
Gambar 1.
Alur Kegiatan PTK

Keterangan :
1. Perencaan, Tindakan dan Observasi 1, Refleksi 1
2. Rencana terevisi 1, Tindakan dan Observasi II, Refleksi II

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan McTaggart adalah sebagai berikut:
1. Persiapan kegiatan
a. Survey dan penjajagan
Survey dan penjajagan dilakukan secara langsung untuk mengetahui kemungkinan dan ketersediaan sekolah yang bersangkutan untuk dijadikan tempat penelitian. Tujuan survey yang lain adalah untuk mendapatkan informasi baik fisik maupun non fisik keadaan sekolah dan suasana pembelajaran di kelas.
b. Perizinan
Perizinan diperoleh dengan prosedur yang ada dengan ijin dan rekomendasi lembaga terkait untuk perijinan penelitian.
2. Perencanaan dan pelaksanaan tindakan 
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan kegiatan dimulai dengan:
1) Membuat instrumen kegiatan pembelajaran yaitu:
a) Lembar kegiatan pembelajaran, yakni urutan rencana pembelajaran bagi guru, media dan metode yang akan diterapkan.
b) Lembar kegiatan dijadikan petunjuk dan arahan kegiatan pembelajaran.
2) Membuat instrumen pengumpul data
a) Lembar observasi hasil belajar siswa dengan observer.
b) Post tes
c) Mempersiapkan media dan metode yang disesuaikan dengan materi pelajaran.

D.PROPOSAL PTK IPA SD DOC

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR  i
DAFTAR ISI  ii
DAFTAR LAMPIRAN  iii

BAB I   PENDAHULUAN
A. Latar Belakang  1
B. Rumusan Masalah  2
C. Tujuan Penelitian   3
D. Manfaat Penelitian  3

BAB II  KAJIAN TEORI 
A. Hakikat Hasil Belajar  4
B. Hakikat Metode Flipped classroom dan Media Gadget  5
C. Kerangka Berpikir 11

BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting dan Subjek Penelitian  12
B. Prosedur Siklus Penelitian  13
C. Metode Pengumpulan Data  18
D. Metode Analisis Data  19
E. Indikator Keberhasilan  21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian  22
B. Hasil Penelitian 30
1. Kegiatan Pra Tindakan  30
2. Pelaksanaan Tindakan  31
C. Pembahasan  42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan  45
B. Saran-saran  46

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
 
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 RPP Siklus I Pertemuan 1  47
2. Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 2   50
3. Lampiran 3 RPP Siklus II Pertemuan 3  54
4. Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 4   58
5. Lampiran 5 Instrumen Penelitian Soal Tes  62
6. Lampiran 6 Daftar Hadir Siswa  63
7. Lampiran 7 Hasil Tes Tiap Siklus Siswa 64
8. Lampiran 8 Jawaban Tes Siswa   65
9. Lampiran 9 Foto-foto Kegiatan Penelitian  66

Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK IPA SD. Semoga PTK ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.