Selasa, 22 September 2020

CONTOH PTK PKN SD KELAS III KURIKULUM 2013 DOC

CONTOH PTK PKN SD KELAS III KURIKULUM 2013 DOC- Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran PPKn melalui model pembelajaran two stay two stray pada siswa kelas III-A SDN 2 ....... tahun pelajaran 20../20.., maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Aktivitas siswa dalam pembelajaran PPKn melalui model pembelajaran two stay two stray mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Siklus I pertemuan 1 aktivitas siswa diperoleh 17,58 (Cukup) meningkat Siklus II pertemuan 2 yaitu 28,88 (Sangat Baik) menunjukan peningkatan signifikan dan mencapai harapan. 2) Hasil belajar PPKn melalui model pembelajaran two stay two stray ranah kognitif dan afektif mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata hasil belajar siswa 58,33 dengan rata-rata persentase ketuntasan belajar 21%, siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata hasil belajar siswa 65,80 dengan rata-rata persentase ketuntasan belajar 38%, siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata hasil belajar siswa 73,80 dengan rata-rata persentase ketuntasan belajar 54%, dan siklus II pertemuan 2 diperoleh rata-rata hasil belajar siswa 86,67 dengan rata-rata persentase ketuntasan belajar 100%. Berdasarkan simpulan tersebut, maka penelitian melalui model pembelajaran two stay two stray dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran PPKn kelas III-A SDN 2 ............ diterima.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel PKN SD KELAS III yang diberi judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PPKn KELAS III SDN....TAHUN 20../20..”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file .. lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN  PTK 067 SD   ).

https://jasapembuatanptkkurikulum2013.blogspot.com/2020/09/contoh-lengkap-ptk-agama-kristen-smp.html

A.DOWMLOAD PTK PKN SD LENGKAP TERBARU DOC

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar ini merupakan bagian dari kebijakan pendidikan di Indonesia dalam mewujudkan pendidikan untuk semua sesuai dengan prinsip education for all (Wardani, 2012:1).ptk pkn sd lengkap 

Mewujudkan hal tersebut dibutuhkan suatu visi pendidikan yang kuat yang dapat membentuk masyarakat Indonesia yang berkualitas. Visi tersebut diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan. Mengacu pada peraturan tersebut proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, mengembangkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang diberikan pada semua jenjang pendidikan. Bakry (2014:3) menjelaskan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bersifat antar disipliner bukan mono disipliner, karena kumpulan-kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu Kewarganegaraan ini diambil dari berbagai disiplin ilmu. Menurut Sigalingging (2008:10) ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi 8 aspek, yaitu: (1) persatuan dan kesatuan bangsa; (2) norma, hukum dan peraturan; (3) Hak Asasi Manusia; (4) kebutuhan warga negara; (5) konstitusi negara; (6) kekuasaan dan politik; (7) pancasila; dan (8) globalisasi.

Kesulitan riil yang dihadapi guru utamanya adalah dalam melaksanakan pembelajaran yang partisipatif melalui praktik belajar PPKn, karena kurangnya dukungan instansi dan masyarakat setempat dan dalam penilaian yang kurang komprehensif. Oleh karena itu perlu pelatihan khusus untuk itu. Permasalahan tersebut merupakan gambaran nyata tentang pelaksanaan pembelajaran PPKn yang belum sesuai dengan kurikulum. Berdasarkan refleksi dengan kolaborator melalui pengamatan dan observasi di kelas III-A SDN 2 Taman Agung Kalianda menunjukkan bahwa pembelajaran PPKn yang berlangsung di kelas tersebut belum optimal, dikarenakan guru belum optimal dalam mengelola kelas, sehingga pembelajaran tidak kondusif. Selain itu guru belum optimal dalam menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi ajar dan sesuai dengan karakteristik siswa. 

Berdasarkan diskusi peneliti dengan kolaborator, untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, peneliti dan kolaborator menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, yang dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan keterampilan mengajar guru. Maka peneliti menggunakan salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran two stay two stray. Model Two stay two stray dikenal juga dengan nama Dua Tinggal Dua Tamu. Menurut Lie dalam Shoimin (2014:222) Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah dua orang siswa tinggal dikelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil kelompoknya, sedangkan yang bertamu bertugas mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjunginya. Model pembelajaran two stay two stray ini memiliki beberapa kelebihan yaitu: (1) mudah dipecah menjadi berpasangan; (2) lebih banyak tugas yang bisa dilakukan; (3) guru mudah memonitor; (4) dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan; (5) kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna; (6) lebih berorientasi pada keaktifan; (7) diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya; (8) menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa; (9) kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan; (10) membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.contoh ptk pkn terbaru doc

Model pembelajaran two stay two stray sangat tepat diterapkan agar siswa mampu mengembangkan kemampuan berbicara siswa. Siswa akan lebih berani mengungkapkan pendapatnya, dan siswa juga dapat belajar bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diterima. Model pembelajaran two stay two stray akan lebih bermakna jika dipadukan dengan media audio-visual. Menurut Asyhar  (2011:73) media audio-visual merupakan media yang dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan unsur suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi dengan cara menerapkan model pembelajaran two stay two stray pada siswa kelas III-A SDN 2 Taman Agung Kalianda. 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan dirinci sebagai berikut:

1. Bagaimanakah model pembelajaran two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn kelas III-A SDN 2 ...........?

2. Bagaimanakah model pembelajaran two stay two stray dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PPKn kelas III-A SDN 2 .............?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah: untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn pada siswa kelas III-A SDN 2 ...........

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui model pembelajaran two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn kelas III-A SDN 2 ............

b. Untuk mengetahui model pembelajaran two stay two stray dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PPKn kelas III-A SDN 2 ..............

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif upaya dalam peningkatan kualitas pembelajaran PPKn terutama di SDN 2 Taman Agung Kalianda. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan untuk kegiatan-kegiatan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pembelajaran PPKn.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu dapat memberikan manfaat bagi:

a. Siswa

Siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan minat belajar terhadap mata pelajaran PPKn. Siswa dapat berinteraksi lebih baik dengan guru dan siswa lain.

b. Guru

Guru dapat memperbaiki strategi pembelajaran sehingga pembelajaran PPKn akan lebih menarik dan menyenangkan. Guru juga mendapat pengalaman dan wawasan lebih tentang variasi model pembelajaran dan media.

c. Sekolah

Memperbaiki kualitas pembelajaran, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dan mutu sekolah meningkat.

B.PTK KURIKULUM 2013 UNTUK SD KELAS III

BAB II
LANDASAN TEORI


A. Kajian Teori
Beberapa hasil penelitian relevan yang terkait dengan penelitian ini antara lain.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Syahrudin Nur (2015) yang berjudul Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PPKn dengan Model Cooperative Learning Tipe Two stay two stray. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah cukup baik. Siklus I mendapat skor 3,69 dan siklus II mendapat skor 3,98. Hasil pembelajaran siswa pada siklus I, yaitu terdapat 7 siswa (58,33%) yang mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 65 dan terdapat 5 siswa (41,67%) yang mendapat nilai dibawah KKM. Pada Siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan jumlah siswa yang mencapai dan melampaui batas KKM, yaitu sebanyak 10 siswa (83,33%) mendapat nilai diatas KKM yaitu sebesar 65 dan tersisa 2 siswa (16,67%) yang masih belum melampaui KKM. Maka perolehan kenaikan persentase ketuntasan kelas anatara Siklus sedengan Siklus II dalah sebesar 25%. (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran).download ptk pkn sd terbaru

2. Firman Hidayat (2014) yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Two stay two stray pada Mata Pelajaran PPKn di Kelas XI Pemasaran 2 SMKN 1 Pasuruan. Hasil penelitian menunjukkan Kemampuan guru dalam rencana pembelajaran pada siklus pertama dari 3.10 dan 3.33 untuk siklus kedua. Kemampuan guru untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus I 3,16 dan 3,75 untuk siklus kedua. Hasil pembelajaran pada siklus I sebesar 67,5 meningkat menjadi 78,50 pada siklus kedua. (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran).
Bertolak dari permasalahan tersebut, maka peneliti mengkaji tentang upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar PPKn melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two stay two stray (TSTS) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PPKn Kelas III-A”.

B. Landasan Teori
1. Hakikat Belajar
Terdapat banyak definisi belajar yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut:
1) Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Gagne dalam Anitah, 2012:1);
2) Menurut Slameto dalam Hamdani (2011:20) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya;
3) Sardiman (2011:20) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar akan lebih baik kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.
Sedangkan Suprijono (2012:4) berpendapat bahwa perubahan perilaku memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) merupakan hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang terjadi disadari oleh pelaku; (2) kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya; (3)  fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup; (4) positif atau berakumulasi; (5) aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan; (6) permanen atau tetap; (7) bertujuan dan terarah; (8) mencakup keseluruh potensi kemanusiaan.

C.PROPOSAL PTK PKN SD KELAS 3 PDF

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto, dkk (2014:16) menjelaskan bahwa PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas (Aqib, 2011:3).

Langkah-langkah pelaksanaan PTK adalah secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Menurut Arikunto, dkk (2014:17) menyatakan bahwa tahapan perencanaan peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Selama tahap perencanan ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Mengkaji materi PPKn serta mengkaji indikatornya;

2) Menyusun RPP sesuai indikator yang sesuai materi menggunakan model pembelajaran two stay two stray;

3) Menyiapkan buku dan sumber belajar;

4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa;

5) Menyiapkan segala perlengkapan pendukung pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan yang telah ditetapkan yaitu mengenai tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari rancangan strategi maupun skenario pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan pelaksanaan tindakan perbaikan ini merupakan tindakan pokok dalam siklus PTK, pada saat bersamaan kegiatan pelakanaan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi. Dalam Pelaksanaan PTK ini telah dilaksanakan tiga siklus sesuai hasil.

3. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (Arikunto dkk, 2014:19). Kegiatan observasi ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan wali kelas untuk mengamati proses pembelajaran PPKn pada siswa kelas III-A di SDN 2 Taman Agung Kalianda. Observasi ini meliputi observasi pada keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn melalui model pembelajaran two stay two stray.

4. Refleksi

Hopkins, dalam Arikunto, dkk (2014:80) menyatakan refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari siklus refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Refleksi dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah kembali apa yang telah diamati dalam kegiatan pembelajaran seperti keterampilan guru, aktivitas siswa, kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal PPKn, apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam indikator keberhasilan pada siklus pertama, serta mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, maka peneliti melakukan beberapa perubahan pada siklus kedua, dan siklus ketiga sehingga pelaksanaannya berjalan lebih efektif.

4.KUMPULAN JUDUL PTK PKN SD KELAS III LENGKAP TERBARU DOC

DAFTAR PUSTAKA


Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.

Anju Dwivedi, Merancang Pelatihan Partisipatif Untuk Pemberdayaan, (Yogyakarta; Pondok Edukasi, 2006).

Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2005).

Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/).

Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Depdikbud. 1996/1997. Media dalam Proses Pembelajaran I. Jakarta, 

Ebel, R.L., & Frisbie, D.A. (1986). Essenstial of educational measurement (4th). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Gorman, R.M. (1974). The psychology of classroom learning: an inductive approach. Columbus, Ohio: Meril Publisjing Company.

Gronbach, L. J., (1949). Essentials of psychological testing. New York: Harper & Brother Publisher
Gronlound, N.E., & Lian, R.L. (1990). Measurement and evaluation in teaching (6th ed). New York: Macmillan Publisher.

Hamalik, Oemar. 1980. Media Pendidikan. Bandung, Alumni.

Jurnal Gentengkali Volume 3 Nomor 7. Surabaya, Kantor Depdiknas Wilayah Propinsi Jawa Barat.

Kerlinger, F. N (1986). Foundation of Behavioral Research. New York: Halth, Renehar and Wiston, Inc.

Laporan Penelitian. Malang. Universitas Negeri MalangNasution, S. 1995. Didaktik Azas-Azas Mengajar. Jakarta, Bumi Aksara.

Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK PKN SD.Semoga PTK ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.