Minggu, 27 Desember 2020

DOWNLOAD CONTOH PTK BAHASA INGGRIS SMP KELAS VII DOC

DOWNLOAD CONTOH PTK BAHASA INGGRIS SMP KELAS VII DOC-Berdasarkan hasil kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode dynamic group pada mata pelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas VII-A di SMP Negeri ...... Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan keaktifan siswa dari 53% pada siklus I menjadi 73% pada siklus II dan 90% pada siklus III. Selain itu prestasi hasil belajar siswa mengalami peningkatan nilai rata-rata yaitu pada pra tindakan 2,61 menjadi 3,52 pada siklus I dan 3,83 pada siklus II dan 3,93 pada siklus III menunjukan peningkatan signifikan serta guru semakin baik dalam mengelola kelas dari pra tindakan sampai pada siklus III. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini, maka disarankan. 1) Kepada guru, agar mencoba menerapkan pembelajaran dengan metode dynamic group pada mata pelajaran atau pokok bahasan yang lain sehingga sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. 2) Siswa sebaiknya selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan metode dynamic group. Keaktifan siswa khususnya dalam tahapan presentasi, tanya jawab dan diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kondisi ini disebabkan terjadi interaksi sosial antar teman sebaya, saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan hasil belajar yang maksimal.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel BAHASA INGGRIS SMP  yang diberi judul “PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DEMOKRASI DENGAN DYNAMIC GROUP PADA SISWA KELAS VII-A DI SMP N 4 .......... DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20../20..”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan fileBAHASA INGGRIS lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN  PTK  116 SMP ).

A.CONTOH PTK SMP LENGKAP TERBARU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melihat perkembangan zaman saat ini pertambahan penduduk di setiap negara tidak terbendung lagi. Di Indonesia dengan bertambahnya tahun tentunya bertambah juga jumlah penduduk. Salah satu dampak pertambahan penduduk yaitu bertambahnya jumlah pengangguran karena minimnya jumlah lowongan pekerjaan dengan pendidikan yang sesuai seperti dapat dilihat di masyarakat saat ini. Pemerintah saat ini berupaya agar mampu mencetak putra-putra bangsa yang memiliki SDM yang handal dengan meningkatkan kualitas pendidikan dengan ditambahnya anggaran APBN sekurang-kurangnya menjadi 20% yang dialokasikan pada sektor pendidikan.

Pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya utuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk, masyarakat, bangsa dan negara (UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 bab I pasal 1). Lembaga-lembaga pendidikan dituntut agar dapat membuat program-program pendidikan yang mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Agar program pendidikan yang ada dapat relevan dengan kebutuhan masyarakat maka perlu adanya pembaharuan pendidikan dengan menciptakan berbagai inovasi-inovasi. Inovasi-inovasi dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan dengan tidak hanya pada tingkat teori akan tetapi dapat diarahkan pada hal yang bersifat praktek didunia kerja dan industri.

Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran bahasa Inggris siswa kelas VII-A di SMP Negeri 4........... diperoleh hasil masih rendahnya hasil belajar dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa pada pra tindakan adalah sebesar 2,62 kurang dari nilai KKM 2,65 dan siswa tuntas belajar hanya 54% siswa dari 23 siswa di kelas VII-A. Hal ini disebabkan diantaranya pada faktor interenal sekolah. Beberapa faktor internal diantaranya di kelas VII-A fasilitas belajar dikelas kurang kondusif yaitu panas, sarana prasarana media pembelajaran yaitu infocus dan training Object terbatas dan digunakan untuk seluruh jurusan, tenaga pengajar. Dalam proses pembelajaran terdapat guru yang menggunakan metode pembelajaran dengan pendekatan tradisional. Pendekatan tradisional hanya untuk mengahafal konsep-konsep mata pelajaran yang diberikan saja dan siswa kurang mampu untuk memahami dengan maksimal serta mengembangkan kemampuan kognitif. Selain itu siswa merasa bosan dalam belajar sehingga aktivitas belajar rendah terlihat dengan semangat siswa saat diberikan pertanyaan sehingga dapat berdampak rendahnya penguasaan kompetensi yang ditetapkan dan terlihat pada hasil tes terlampir.

Selain itu berdasarkan permasalahan yang dialami peneliti sewaktu mengajar di SMP Negeri 4 Bengkalis pada kelas VII-A terdapat kendala yaitu: kegiatan belajar mengajar masih pasif, ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan pada saat guru menyampaikan pelajaran dengan bebicara sendiri atau mengambar sesuatu. Komunikasi dan kerjasama dalam kelas belum optimal karena antusias siswa untuk bertanya kepada guru masih rendah sehingga kegiatan belajar mengajar dikelas mayoritas dilakukan oleh guru. Hasil belajar siswa juga kurang optimal, dapat dilihat dari hasil tes dan evaluasi yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai.

Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi dalam proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan kompetensi dan mengembangkan kemampuan kognitif. Seiring perkembangan zaman muncul berbagai metode dengan memanfaatkan interaksi dalam kelompok untuk menumbuhkan kerjasama, kebersamaan, kepercayaan dalam mencapai tujuan tertentu. Metode tersebut dikenal dengan istilah dynamic group. Penerapan metode pembelajaran dynamic group dapat digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi psikologis siswa agar berani mengemukakan pendapat dan argumennya kepada siswa atau orang lain.

Metode pembelajaran dynamic group tidak hanya menitik beratkan kemampuan siswa dalam menguasai materi, akan tetapi juga mengembangkan kemampuan siswa berinteraksi dan bekerjasama dengan siswa lain. Metode pembelajaran dinamika kelompok dapat berupa diskusi kelompok, presentasi kelompok, games kelompok, outbond yang terdiri dari beberapa orang dan kelompok yang saling bekerja sama yang diterapkan sesuai dengan mata pelajaran yang disampaikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu:

1. Apakah pembelajaran dengan metode dynamic group dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris kompetensi 4.1. Menyusun teks lisan untuk mengucapkan dan merespon sapaan, pamitan, ucapan terima kasih, dan permintaan maaf, dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks pada siswa kelas VII-A di SMP Negeri 4........ pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 ?


C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran pada Pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Bengkalis dengan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan metode dynamic group dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris kompetensi 4.1. Menyusun teks lisan untuk mengucapkan dan merespon sapaan, pamitan, ucapan terima kasih, dan permintaan maaf, dengan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks pada kelas VII-A di SMP Negeri 4 ..........pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019.

B.PROPOSAL PTK BAHASA INGGRIS SMP KELAS VII DOC

BAB II 
LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Hasil Belajar

Penerapan metode pembelajaran yang tepat dengan didukung sarana dan prasarana yang memadai seperti tempat, peralatan dan media yang digunakan dapat berdampak terhadap peningkatan pretasi belajar peserta didik. Dengan adanya peningkatan hasil belajar maka proses pembelajaran dapat dikatakan efektif dan efisien serta agar metode yang digunakan dapat diketahui efisiensinya terhadap proses pembelajaran maka perlu diketahui tentang pengertian hasil belajar.

Prestasi adalah suatu proses aktif yang memerlukan dorongan dan bimbingan kearah tercapainya tujuan yang dikehendaki (Kasijan, 2000:32) dan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia memperkuat bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai setelah orang melakukan kegiatan (Poerwodarminto, 2001:186). Jadi yang dimaksud prestasi dalam penelitian ini adalah kecakapan keterampilan dari usaha yang disadari oleh seseorang yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

Belajar adalah proses aktif untuk mengubah tingkah laku secara kuantitatif dan kualitatif dengan tujuan menguasai dan mengamalkan sejumlah pengetahuan dan keterampilan kerja. Sedangkan pendapat lain mengemukakan belajar merupakan perubahan dari kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola- pola respon baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan (Nana Syaodih, 2003:155).

2. Metode Dynamic Group

Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan (Wikipedia, 2011). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) metode merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, selain itu dapat diartikan juga sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.

Dynamic group, muncul di Jerman pada menjelang tahun 1940-an, diilhami oleh teori kekuatan medan yang terjadi di dalam sebuah kelompok, akibat dari proses interaksi antar anggota kelompok. Teori ini dikembangkan oleh ahli-ahli psikologi Jerman penganut aliran gestalt psycology. Salah seorang tokohnya adalah Kurt Lewin yang terkenal dengan Force-Field Theory. Mereka melihat sebuah kelompok sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan sebagai kumpulan individu-individu yang terlepas satu sama lain. Kesatuan ini muncul sebagai resultan dari adanya gaya tarik menarik yang kuat diantara unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Unsur-unsurnya adalah manusia yang ada dalam organisasi, yang masing-masing bertindak sebagai ego, dengan gaya-gaya tertentu, sehingga terjadilah saling tarik menarik, yang akhirnya menghasilkan resultan gaya yang kemudian menjadi kekuatan kelompok.

Istilah dynamic group dapat diartikan pula sebagai studi tentang kekuatan-kekuatan sosial dalam suatu kelompok yang memperlancar atau menghambat proses kerjasama dalam kelompok atau segala metode, sarana dan teknik yang dapat diterapkan bila sejumlah orang bekerja sama dalam kelompok, misalnya berperan (role playing) dan observasi terhadap jalannya proses kelompok dan pemberian umpan balik (feedback) serta prosedur menangani organisasi dan pengolahan suatu kelompok (W.S Winkel dan MM. Srihastuti, 2004:547).

Dari uraian teori yang telah dipaparkan maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan metode dynamic group merupakan suatu cara dan proses aktifitas usaha secara sadar dilakukan oleh pengajar pendidik kepada peserta didik untuk menyampaikan informasi pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan belajar yang kondusif dengan segala sarana, tahapan dan teknik yang sistematis yang dapat diterapkan bila sejumlah orang bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi bersama melalui penukaran pikiran atau untuk merencanakan suatu aksi/tindakan yang akan dilakukan bersama sehingga mendorong siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara aktif untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.

C.PTK UNTUK KENAIKAN PANGKAT SMP K 13

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 ......... pada kelas VII-A yang berjumlah 23 orang siswa terdiri dari 11 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 tepatnya selama 3 bulan mulai 01 Juli sampai dengan 30 September tahun 2018.

B. Desain Penelitian
1. Model yang Digunakan
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang sering dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR) yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut (Nizar Alam Hamdani dan Dody Hermana, 2008:42). Proses PTK ini terdiri dari dua siklus dengan model yang dikembangkan oleh Zainal Aqid (2006:31) dengan 5 tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan termasuk tahapan awal berupa proses penghayatan mengenai adanya permasalahan yang perlu mendapat penanganan. Adapun tahapan tersebut adalah:

a. Identifikasi masalah penelitian
b. Perencanaan tindakan
c. Pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi
d. Refleksi
e. Perencanaan ulang
Alur siklus tahapan kegiatan penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar I. Alur Siklus Kegiatan Penelitian
Siklus I
Siklus II
Siklus III

2. Skenario Tindakan
Skenario tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang sudah disusun dalam bentuk ringkasan kemudian dibagikan kepada siswa untuk dipelajari di rumah.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kemudian memberikan tugas kepada tiap-tiap kelompok untuk membuat uraian materi dengan judul greeting and introduction oneself.
c. Guru sesuai dengan kompetensi-kompetensi teori yang harus dikuasai, serta disusun dalam bentuk laporan seperti yang sudah dicontohkan. Materi tersebut akan dipresentasikan pada minggu berikutnya.
d. Sebelum pembelajaran dimulai, guru melakukan monitoring mengecek pada tiap-tiap kelompok sudah menyelesaikan tugas dan mempelajarinya serta sejauhmana telah memahami materi yang akan diprsentasikan. Selain itu mengkondisikan juga ruang kelas untuk presentasi.
e. Peneliti akan membuat permainan untuk dilakukan pengundian urutan kelompok yang akan tampil untuk presentasi materinya masing-masing. Materi yang sudah dibuat oleh siswa diperbanyak untuk dibagikan sesuai jumlah kelompok yang dibentuk.

f. Pembelajaran dimulai, peneliti mengarahkan dan memonitoring jalannya proses presentasi pembelajaran teori. Setelah presentasi selesai diberikan waktu untuk tanya jawab antar siswa kepada kelompok yang tampil, agar presentasi lebih hidup dan terarah dibentuk moderator dari siswa itu seniri yang dipilih dari anggota kelompok yang tampil.
g. Apabila terdapat pertanyaan yang belum diselesaikan maka akan dibahas bersama dengan guru atau menjadi materi tugas yang diberikan kepada siswa untuk diselesaikan dirumah secara kelompok.
h. Melakukan tes respon kepada siswa oleh peneliti dengan memberikan pertanyaan ringan secara acak sesuai dengan materi yang disampaikan agar diselesaikan secara individu.
i. Guru observer melakukan observasi terhadap proses tindakan peneliti dan juga melakukan observasi terhadap respon siswa apakah bereaksi positif dan melaksanakan arahan peneliti.
j. Guru melakukan evaluasi penguasaan kompetensi siswa dengan soal tes evaluasi.
k. Guru memberikan angket kepada siswa untuk evaluasi dari metode pembelajaran yang diterapkan.
3. Penyiapan alat, yang akan digunakan dalam tindakan adalah contoh rangkuman materi berupa resume greeting and introduction oneself, lembar angket persepsi respon siswa, lembar observasi keaktifan siswa, proses dan tindakan serta lembar tes evaluasi siswa.

4. Personal,  yang akan terlibat dalam tindakan penelitian ini adalah:
a. Seorang guru pengajar mata pelajaran bahasa Inggris bertindak sebagai aktor yang melakukan tindakan bimbingan dan respon siswa dalam pembelajaran teori, dalam hal ini akan dilakukan oleh peneliti.
b. Seorang anggota tim guru pengajar mata pelajaran bahasa Inggris atau teman sejawat bertindak sebagai observer yang mengobservasi proses tindakan yang dilakuka oleh guru peneliti dan respon siswa terhadap tindakan, serta membantu melakukan pengukuran dampak dari tindakan.

D.PTK BHS INGGRIS LENGKAP DOC

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I


Satuan Pendidikan SMP Negeri ..........
Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Kelas/Semester VII/ Ganjil
Materi pokok Greeting

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi dasar Indikator pencapaian kompetensi
3 3.1. Memahami teks lisan berupa sapaan, pamitan, ucapan terima kasih, dan permintaan maaf serta responnya. 3.1.1. Siswa mengidentifikasi ungkapan yang digunakan untuk menyapa orang lain dan responnya.
3.1.2. Siswa mengidentifikasi ungkapan yang digunakan untuk memperkenalkan diri dan responnya.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
Mengucapkan ungkapan-ungkapan menyapa dengan ucapan dan intonasi yang tepat.
Menggunakan ungkapan sapaan dengan benar dan dengan cara yang santun dan berterima.
Merespon ungkapan sapaan dengan benar.

Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas BAHASA INGGRIS.Semoga PTK  ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.