Selasa, 01 Desember 2020

CONTOH PTK EKONOMI KELAS IX SMP METODE TPS DOC

CONTOH PTK EKONOMI KELAS IX SMP METODE TPS DOC-Awal proses yang menjadi kendala di SMP Negeri 2 ...  adalah keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih belum optimal, siswa masih merasa malu dan takut untuk bertanya kalau tidak ada dorongan dari guru, guru masih kurang dalam pengembangan variasi untuk mengajar. Berdasarkan observasi awal di SMP Negeri 2 ...  kelas 9.2, diperoleh data bahwa kelas 9.2 memiliki rata-rata nilai ulangan harian sebesar 66,38 yang berarti masih di bawah KKM. Hal ini disebabkan perlu adanya penggunaan model yang tepat dan bervariasi dalam proses belajar mengajar, salah satu alternatifnya dengan menerapkan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS).
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 9.2 SMP Negeri 2 ...  tahun ajaran 2013/2014. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus, setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Download ptk ips smp kelas 9 doc

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 71,63 dengan ketuntasan klasikal 67,5%, aktivitas siswa sebesar 77,5% dalam kategori tinggi, aktivitas guru dalam pembelajaran sebesar 77,5% atau kategori tinggi. Untuk hasil penelitian siklus II menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 88,13 dengan ketuntasan klasikal 82,87%, aktivitas siswa 95% atau aktivitas siswa dalam kategori sangat tinggi, untuk aktivitas guru sebesar 92,5% dengan kriteria sangat tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas 9.2 SMP Negeri 2 ...  pada materi prinsip dan motif ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS). Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian adalah perlu adanya kesiapan guru sebelum memulai pelajaran, guru dapat melakukan perbaikan pembelajaran bagi siswa yang belum tuntas belajar, guru juga ada baiknya meningkatkan penguasaan terhadap berbagai jenis model pembelajaran dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti diklat atau seminar pendidikan, sekolah bisa lebih mengembangkan dan memanfaatkan sarana prasarana dalam proses pembelajaran.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas EKONOMI yang diberi judul "Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Prinsip Dan Motif Ekonomi Dengan Think Pairs Share (Tps) Siswa Kelas 9 Smp Negeri 2 ... Tahun Ajaran 2013/2014"
. Disini akan  di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK EKONOMI IX SMP lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0817-283-4988  dengan Format PESAN PTK SMP 037).

A.DOWNLOAD  PTK SMP KELAS IX EKONOMI DENGAN THINK PAIRS SHARE (TPS) 

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Aspek yang perlu diperhatikan berkaitan dengan memilih model pembelajaran yang tepat untuk siswa adalah karakteristik materi yang dipelajari. Setiap materi memiliki karakteristik/sifat maupun ciri khusus yang berbeda antara materi satu dengan materi yang lainnya. Oleh sebab itu sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperlukan pemikiran yang matang dan pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk suatu kompetensi dasar yang akan disajikan. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru sebaiknya lebih memilih model pembelajaran yang tidak hanya menekankan pada penyampaian informasi tetapi juga mementingkan interaksi antara guru dan siswa ataupun antar sesama siswa. Hal ini akan sangat membantu untuk proses pemahaman materi oleh para siswa karena sumber belajar siswa tidak hanya dari guru dan buku tetapi juga dari teman sekelompoknya.

Metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa salah satunya adalah Think Pairs Share (TPS). Metode pembelajaran Think Pairs Share (TPS) metode ini pertama kali dikembangkan oleh Lyman dan kolegannya di Universitas Maryland sesuai dengan kutipan Arends (1997), menyatakan bahwa think pair share (TPS) merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Metode pembelajaran Think Pairs Share (TPS) memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, melatih dan mengoptimalkan potensi, dan dapat membuat variasi suasana pola diskusi. Dalam diskusi tersebut, metode pembelajaran Think Pairs Share (TPS) dapat memberikan waktu yang lebih banyak pada peserta didik dalam berfikir, merespon dan saling membantu. Contoh ptk ips smp pdf

Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) juga dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. Membantu siswa untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberi rangsangan untuk berpikir sehingga bermanfaat bagi proses pendidikan jangka panjang.
Metode ini sangat tepat untuk materi yang berkarakteristik bersifat pemahaman, membutuhkan analisis dan siswa harus mampu menerapkan materi motif dan prinsip ekonomi, jadi pada materi ini banyak menuntut siswa untuk mempunyai keterampilan dalam memahami, menganalisis dan menerapkan teori serta kerjasama antar siswa untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Hasil penelitian sebelumnya mengenai metode pembelajaran tipe Think Pairs Share (TPS), Rosmaini s,dkk (2004) Rata-rata hasil belajar siswa meningkat Daya serap siswa 74,85% (Katagori baik), Ketuntasan belajar siswa 90,48% (Katagori tuntas). Aktivitas siswa meningkat rata-rata 69,27% (Katagori baik). Penerapan pendekatan Struktural Think Pairs Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Sutrisno (2007) Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pembelajaran kooperatif tipe Think Pairs Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah matematika dan juga dapat meningkatkan keaktifan dan kerjasama siswa. Menurut Purwati dan Farida (2008) dengan metode Think Pairs Share (TPS) dapat meningkatkan ketuntasan belajar mata pelajaran Ekonomi dari 47% meningkat menjadi 94,73 %. selain itu, penerapan metode ini dapat menjadikan kondisi kelas lebih hidup, dinamis, siswa menjadi lebih aktif dan meningkatkan semangat belajar.

Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 7 Agustus 2013 SMP Negeri 2 ...  merupakan salah satu satuan pendidikan di Kabupaten ...  Dalam pembelajaran IPS Ekonomi guru di SMP Negeri 2 ...  ini masih menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu peserta didik cenderung diam dan kurang aktif selama proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang yaitu sebanyak 30 % atau 12 siswa yang aktif bertanya dan selebihnya pasif dikarenakan metode yang digunakan guru umumnya kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Hal ini dapat dilihat dari jarangnya siswa mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran kepada guru meskipun sebenarnya mereka belum mengerti materi yang disampaikan. download ptk geografi kelas 9
Tabel 1.1 : Daftar nilai ulangan harian

Tabel di atas menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kurang tepat, sehingga pemahaman tentang materi Mendeskripsikan motif dan prinsip ekonomi dan macam-macam motif dan prinsip ekonomi rendah, dibanding materi lain. Materi mendeskripsikan motif dan prinsip ekonomi dan macam-macam motif dan prinsip ekonomi memiliki tingkat ketidaktuntasan 45% atau 18 siswa dari 40 meningkatkan keikutsertaan peserta didik secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Metode pembelajaran Think Pairs Share (TPS) ini kiranya dapat membantu guru dalam memilih metode pembelajaran yang efektif, sehingga dapat meningkatkan keikutsertaan peserta didik secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Berangkat dari permasalahan di atas mengenai metode pembelajaran yang kurang maksimal, sikap peserta didik yang kurang aktif selama proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik yang belum mencapai ketuntasan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Prinsip dan Motif Ekonomi dengan Think Pairs Share (TPS) Siswa kelas 9.2 SMP Negeri 2 ...  Tahun Ajaran 2013/2014“.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “apakah dengan menggunakan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) pada pelajaran Prinsip dan Motif Ekonomi kelas 9.2 SMP Negeri 2 ...  tahun ajaran 2013/2014 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa?”

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah agar dapat mengetahui proses pembelajaran Prinsip dan Motif Ekonomi kelas 9.2 SMP Negeri 2 ...  tahun ajaran 2013/2014 dengan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 9.2 SMP Negeri 2 ...  tahun ajaran 2013/2014. Download ptk ips smp doc
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan dunia pendidikan. 

1.4.2 Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
Dapat mengurangi kebosanan siswa dalam pelajaran yang sifatnya teoritis dan meningkat keaktifan siswa, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
b. Manfaat bagi guru
Dapat menambah pengetahuan guru dalam memilih strategi dan model pembelajaran yang tepat agar hasil belajar siswa bisa meningkat, serta memberikan input (masukan) serta gambaran kepada guru mengenai model pembelajaran untuk materi prinsip dan motif ekonomi, selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Manfaat bagi peneliti
Untuk mengetahui kondisi sebenarnya bahwa model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di sekolah, sekaligus sebagai bekal pengetahuan saat nanti peneliti terjun ke dunia pendidikan.

B.CONTOH PTK IPS KELAS IX DENGAN JUDUL PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI DENGAN THINK PAIRS SHARE (TPS) 

BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Belajar
2.1.1 Pengertian Tentang Belajar
Belajar adalah ciri khas manusia, menurut Skiner berpandangan bahwa pada saat orang belajar, responnya menjadi kuat. Apabila ia tidak belajar, responnya menurun. Dalam belajar ditemukan (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar; (2) respon pembelajaran; (3) konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Hamdani, 2010: 17-20). Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Contoh ptk ips terpadu smp kelas 9

2.1.2 Unsur – Unsur Belajar
Menurut Gagne dalam Rifa’I (2011: 84) unsur – unsur belajar adalah :
a) Peserta didik, dapat diartikan sebagai peserta didik, warga didik, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. Dalam proses belajar rangsangan (stimulus) yang diterima oleh peserta didik diorganisir di dalam syaraf dan ada beberapa rangsangan yang disimpan di memori.
b) Rangsangan (Stimulus), peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik disebut stimulus. Agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati.
c) Memori, memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya.
d) Respon, adalah tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori. Respon dalam peserta didikan diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja (performance).
Dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur belajar merupakan satu kesatuan dimana peserta didik dalam proses belajar perlu adanya rangsangan agar lebih fokus dalam menerima pelajaran, jika peserta didik dapat fokus menerima pelajaran maka memori siswa tentang pelajaran dapat optimal. Sehingga respon atau tindakan siswa dalam proses belajar dapat meningkat. Download ptk ips smp kelas 9 doc

2.2 Aktivitas Belajar
Menurut Mahardita, 2008 dalam Sang Nyoman bahwa meningkatkan aktivitas adalah segala cara yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan dari suatu kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Menurut Fitriarmei, 2009 dalam Sang Nyoman Menyatakan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman atas penguasaan pengetahuan dan keterampilan.
Jadi berdasarkan uraian di atas, aktivitas belajar adalah segala cara yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan tingkah laku sebagai suatu hasil latihan atas pengetahuan, baik jasmani maupun rohani.

Berdasarkan aktivitas tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam belajar sangat dituntut keaktifan siswa, siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Selain itu dalam belajar terjadi dua proses, yaitu :
1. Perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang sedang belajar
2. Interaksi dengan lingkungannya baik berupa pribadi, fakta, dan sebagainya.

Dari berbagai pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan belajar, aktivitas disini ditekankan pada siswa karena dalam proses pembelajaran akan tercipta situasi yang aktif jika ada aktivitas dari siswa itu sendiri.
Selain aktivitas siswa, guru juga mempunyai beberapa aspek yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru. Guru paling tidak harus memiliki dua modal dasar, yakni kemampuan mendisain program dan keterampilan mengkomunikasikan program itu kepada peserta didik. Dua modal ini telah terumuskan di dalam “sepuluh kompetensi guru” itu meliputi : menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/sumber, menguasai landasan pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenai fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran (Sardiman, 2010: 164).

2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek – aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam peserta didikan, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan.
Tujuan peserta didikan merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah terjadi (Gerlach dan Ely, 1980 dalam Anni). Perumusan tujuan peserta didikan itu, yakni hasil belajar yang diinginkan pada diri peserta didik, lebih rumit karena tidak dapat diukur secara langsung. Tujuan peserta didikan merupakan bentuk harapan yang dikomunikasikan melalui pernyataan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan pada diri peserta didik, yakni pernyataan tentang apa yang diinginkan peserta didik setelah menyelesaikan pengalaman belajar. Kerumitan pengukuran hasil belajar itu karena bersifat psikologis. 

Dalam kegiatan belajar, tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu dalam belajar memiliki beberapa peranan penting, yaitu :
1. Memberikan arah pada kegiatan peserta didikan. Bagi pendidik, tujuan peserta didikan akan mengarahkan pemilihan strategi dan jenis kegiatan yang tepat. Kemudian bagi peserta didik, tujuan itu mengarahkan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar yang diharapkan dan mampu menggunakan waktu seefisien mungkin.
2. Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian peserta didikan pembinaan bagi peserta didikan (remidial teaching).
3. Sebagai bahan komunikasi.

Hasil belajar juga merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian¬pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan - keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :
1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis.
2. Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
4. Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam rangka urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolaj objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

Kategori tujuannya mencerminkan hirarkhi yang bertentangan dengan keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan peserta didikan afektif adalah penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), pembentukan pola hidup (organization by a value complex). Dan Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti ketermpilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir dari perubahan-perubahan perilaku yang dilakukan, perubahan yang diperoleh dapat berupa arahan kepada peserta didik dan mengetahui apakan perubahan itu memberi nilai yang lebih baik atau tidak.

2.4 Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya. Siswa yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif setelah menggunakan pembelajaran kooperatif akan terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota kelompoknya (Triyanto, 2007: 41-42).

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa (Nurhadi dan Senduk, 2003). Pembelajaran kooperatif adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997).

2.5 Model Pembelajaran Think Pairs Share (TPS)
Strategi think pairs share (TPS) atau berfikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi think pairs share (TPS) ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuia yang dikutip Arends (1997), menyatakan bahwa think pairs share (TPS) merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas, dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think pairs share (TPS) dapat memberi siswa lebih banyak waktu berfikir, untuk merespon dan saling membantu. Contoh ptk ips smp pdf

Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya. Sekarang guru menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan dialami. Guru memilih menggunakan think pairs share (TPS) untuk membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan (Trianto, 2007: 61-62). Guru menggunakan langkah-langkah (fase) berikut :
1) Secara klasikal guru mengecek kehadiran siswa dan memberi apersepsi kepada siswa untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menerima pelajaran. Siswa menanggapi apersepsi dari guru.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan cara kerja model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) yang akan digunakan, sedangkan siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

3) Berfikir (Thinking)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berfikir. Siswa dituntut dapat berfikir secara mandiri, agar mampu memahami masalah atau pertanyaan yang diberikan guru.
4) Berpasangan (Pairing)
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit dalam berpasangan, siswa mencari pasangan dengan tertib untuk menjadi satu kelompok dan saling bekerjasama dengan pasangannya.

5) Berbagi (Sharing)
Pada langkah akhir dalam model pembelajaran Think Pairs Share (TPS), guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan. Arends, (1997) disadur Tjokrodiharjo. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan berpartisipasi berperan aktif saat presentasi berlangsung.
6) Guru meminta siswa mencatan hasil diskusi kelompok lain dan menyimpulkan hasil diskusi dari kelompok-kelompok lain, siswa mencatat dan menyimpilkan hasil diskusi bersama dengan guru.

Selain itu kelebihan metode pembelajaran Think Pairs Share (TPS) mengoptimalkan potensi siswa, mengembangkan atau meningkatkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik.
Interaksi yang terjadi selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberi rangsangan untuk berpikir sehingga bermanfaat bagi proses pendidikan jangka panjang. Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) bisa mengajarkan orang untuk bekerja bersama-sama dan lebih efisien, biasanya kegiatan praktik perlu dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dengan bekerja sama, dua orang dapat menyelesaikan sesuatu lebih cepat.

2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan dan merupakan sebagai referensi dan pedoman bagi penulis, dalam hal ini penelitian terdahulu yang menjadi referensi adalah menggunakan jurnal yang berhubungan tentang peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS). Studi tentang penerapan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar prinsip dan motif ekonomi pada siswa kelas 9.2 SMP Negeri 2 ...  Kabupaten ... , telah menarik banyak peneliti di mana hasil yang ditemukan menunjukkan adanya suatu perbedaan hasil penelitian satu dengan yang lainnya.

2.7 Kerangka Berpikir
Model pembelajaran yang sering diterapkan oleh guru pada kompetensi dasar prinsip dan motif ekonomi adalah pembelajaran konvensional yaitu modifikasi antara metode ceramah, metode tanya jawab dan metode tugas.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional terdapat beberapa kelemahan. Siswa cenderung hanya mendengarkan dan menerima penjelasan dari guru sehingga siswa kesulitan memahami materi. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar masih rendah, karena model pembelajaran ini merupakan kegiatan mengajar yang berpusat pada guru dan siswa malas untuk bekerja sama dengan temannya. Download ptk ips smp doc

Berdasarkan hal tersebut pemilihan atau penerapan model pembelajaran yang lebih tepat, maka aktivitas siswa dalam proses belajar dapat meningkat. Jika aktivitas siswa semuanya meningkat, maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang lebih tepat untuk materi prinsip dan motif ekonomi yang berkarakteristik memerlikan keterampilan dalam memahami, menganalisis dan bekerjasama antar siswa menurut peneliti adalah model pembelajaran Think Pairs Share (TPS). Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan tersebut, maka penulis kemukakan gambar skema kerangka berpikir tentang permasalahan tersebut agar lebih mudah dipahami :

2.8 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah “Adanya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Prinsip dan Motif Ekonomi dengan menerapkan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) pada Siswa kelas 9.2 SMP Negeri 2 ...  Tahun Ajaran 2013/2014.”

C.DOWNLOAD  LENGKAP PTK IPS EKONOMI KELAS IX

BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) atau Class Room Action Research. Penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain (Suharsimi, 2006: 90). Pola PTK yang digunakan meliputi perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan tindakan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Perencanaan merupakan persiapan yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) untuk menyelesaikan masalah. Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah (1) menyiapkan materi dan menyusun rencana pembelajaran, (2) menyiapkan media dan alat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, (3) membuat dan menyiapkan soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Tindakan merupakan suatu kegiatan dilaksanakannya tahapan pembelajaran yang telah direncanakan, dalam hal ini melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan.

Pengamatan adalah suatu kegiatan mengamati jalannya tindakan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan guru untuk memantau sejauh mana efek tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) pada tiap siklus. Contoh ptk ips terpadu smp kelas 9

3.2 Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 ... . Alamat sekolah di Jl. ... No. .. Kabupaten ... .

3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian diambil adalah siswa kelas 9.2 yang berjumlah 40 siswa. Waktu pelaksanaan semester gasal tahun pelajaran 2013/2014.

3.4 Faktor yang Diteliti
Faktor yang diteliti dalam penelitian ini meliputi lima hal, yakni aktivitas guru, aktivitas siswa, respon siswa, motivasi siswa dan hasil belajar siswa. Faktor yang diteliti dalam aktivitas guru adalah cara guru dalam merencanakan pembelajaran dan cara guru dalam proses belajar dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Pairs Share (TPS). Faktor yang diteliti dalam aktivitas siswa meliputi (1) kemampuan Kerjasama yaitu kemampuan kerja sama antar siswa di dalam kelompok untuk memecahkan masalah atau kasus yang diberikan. Kerja sama antar kelompok untuk mencari dan memberikan informasi dari masalah yang sudah didiskusikan; (2) kemampuan menjawab pertanyaan yaitu kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru ketika guru memberikan materi yang terkait; (3) kemampuan memberikan pendapat yaitu siswa mampu memberikan pendapat atau menyanggah pendapat ketika siswa maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Respon Siswa merupakan pendapat atau tanggapan siswa terhadap metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, tanggapan siswa tentang kinerja guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode TPS. 

Motivasi Siswa adalah motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya tingkat belajar siswa. Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap dengan tugas, mencatat hasil dari pembelajaran yang telah berlangsung. Dilihat dari hal tersebut dengan kata lain motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi. Hasil belajar yaitu hasil belajar yang dicapai siswa sesuai dengan KKM yang ditentukan sekolah. Download ptk ips smp kelas 9 doc

3.5 Rancangan Penelitian
Penelitian ini direncanakan dengan melewati dua siklus yang pada setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penjelasan pada setiap siklus sebagai berikut :
3.5.1 Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan persiapan yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) untuk menyelesaikan masalah. Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menyiapkan materi prinsip dan motif ekonomi dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS).
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru untuk memantau proses pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS).
3) Membuat dan menyiapkan soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran.

b. Tindakan
Tahap tindakan meliputi beberapa aspek yaitu :
1) Pendahuluan
Pendahuluan pada siklus I guru memberikan penjelasan tujuan pembelajaran yang dilaksanakan, tujuannya yaitu meningkatkan hasil belajar prinsip dan motif ekonomi, serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan, yaitu Think Pairs Share (TPS) :
a) Guru menjelaskan garis besar materi prinsip dan motif ekonomi dengan peta konsep
b) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 2 siswa. Siswa siminta memilih kelompok sendiri.
c) Setiap kelompok akan diberi pertanyaan berupa contoh kegiatan yang ada disekitar dan gambar-gambar tentang prinsip dan motif ekonomi yang disajikan untuk didiskusikan dan dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok
d) Siswa bersama kelompoknya mengerjakan lembar pertanyaan
e) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan cara menunjuk siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, selain itu guru memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana menjawab pertanyaan tersebut dengan benar dan menanggapinya.

2) Inti
Di dalam kelas siswa harus mengikuti proses pembelajaran dengan baik, yaitu dengan mendengarkan saat guru sedang menerangkan materi pembelajaran. Menanyakan apa yang belum paham dari materi prinsip dan motif ekonomi, yang disampaikan oleh guru. Melaksanakan atau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dengan penuh rasa tanggung jawab, cermat dan cepat.
3) Penutup
Guru dengan siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya, apabila siswa tersebut merasa kurang paham atas materi yang di sampaikan.
Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan dilaksanakannya tahapan pembelajaran yang telah direncanakan, dalam hal ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan.

c. Pengamatan
Proses pengamatan atau observasi yang dilakukan pada tahap ini adalah observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dan kinerja guru.
d. Refleksi
“Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi” (Suharsimi, 2006: 99). Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru, dan suasana kelas. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana kegiatan selanjutnya atau terhadap rencana siklus II. Pada tahap ini, peneliti menganalisis tes siklus 1. Dari hasil tersebut yang nantinya akan dibandingkan dengan hasil tes siklus II. Masalah - masalah yang timbul pada sikus I akan dicarikan alternatif pemecahanya pada siklus II. Sedangkan kelebihanya akan dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

3.5.2 Siklus II
a. Perencanaan
Hasil refleksi pada siklus I dikomunikasikan dengan guru mata pelajaran ekonomi untuk melakukan perencanaan ulang. Kegiatan yang dilakukan berupa perbaikan rencana yang didasarkan pada kekurangan pada siklus I, sedangkan kelebihan pada kelebihan siklus I dipertahankan dan ditingkatkan. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II antara lain :
Perencanaan merupakan persiapan yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) untuk menyelesaikan masalah. Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menyempurnakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) yang sudah dibuat pada siklus I dengan melihat kekurangan yang ada pada hasil siklus I.
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru untuk memantau proses pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS).
3) Guru membuat kasus prinsip dan motif ekonomi yang berhubungan dengan kegiatan dalam masyarakat dan memberikan kepada siswa untuk didiskusikan.
4) Membuat kelompok dengan anggota yang berbeda dari kelompok sebelumnya, yaitu sesuai dengan posisi tempat duduk.
5) Membuat dan menyiapkan soal yang berbeda dari siklus I, digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran.

b. Tindakan
Tindakan siklus II merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah disusun. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perbaikan pembelajaran, yaitu meliputi :
1) Pendahuluan
Pendahuluan pada siklus II guru memberikan penjelasan tujuan pembelajaran yang dilaksanakan, tujuannya yaitu meningkatkan hasil belajar prinsip dan motif ekonomi, serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari. Contoh ptk ips smp pdf Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan, yaitu Think Pairs Share (TPS) :
a) Guru menjelaskan garis besar materi prinsip dan motif ekonomi dengan peta konsep.
b) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 2 siswa. Kelompok sesuai tempat duduk siswa.
c) Setiap kelompok akan diberi pertanyaan berupa contoh kegiatan yang dilakukan penduduk berdasarkan motif ekonomi yang disajikan untuk didiskusikan dan dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok
d) Siswa bersama kelompoknya mengerjakan lembar pertanyaan
e) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan cara menunjuk siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, selain itu guru memberikan
pengarahan kepada siswa bagaimana menjawab pertanyaan tersebut dengan benar dan menanggapinya. 

2) Inti
Di dalam kelas siswa harus mengikuti proses pembelajaran dengan baik, yaitu dengan mendengarkan saat guru sedang menerangkan materi pembelajaran. Menanyakan apa yang belum paham dari materi prinsip dan motif ekonomi, yang disampaikan oleh guru. Melaksanakan atau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dengan penuh rasa tanggung jawab,cermat dan cepat.
3) Penutup
Guru dengan siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar hari itu. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya, apabila siswa tersebut merasa kurang paham atas materi yang di sampaikan.
Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan dilaksanakannya tahapan pembelajaran yang telah direncanakan, dalam hal ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan.

c. Pengamatan
Pada siklus II yang diamati adalah proses belajar siswa yang meliputi aktivitas siswa yaitu kemampuan kerjasama siswa, kemampuan menjawab pertanyaan, kemampuan berpendapat dalam pelajaran ekonomi dengan menggunakan metode Think Pairs Share (TPS).
d. Refleksi
Pada kelas dengan metode pembelajaran Think Pairs Share (TPS) pada siklus II setelah metode pembelajaran Think Pairs Share (TPS) diterapkan secara maksimal maka akan terlihat secara jelas ada peningkatan aktivitas serta hasil belajar yang dicapai.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah :
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 
3.6.1 Dokumentasi
Dalam teknik ini peneliti memperdalam informasi dari benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data awal yang berupa daftar nilai harian prinsip dan motif ekonomi siswa kelas 9.2 semester I tahun ajaran 2013 / 2014 pada guru bidang studi IPS Ekonomi.
3.6.2 Tes
teknik ini digunakan sebagai data penilaian untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada materi prinsip dan motif ekonomi kelas 9.2 SMP Negeri 2 ...  setelah proses pembelajaran pada tiap siklusnya. Untuk memperoleh data yang akurat, soal tes yang digunakan sebagai alat evaluasi terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. 

1) Validitas Tes
Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya soal yang akan digunakan dalam strategi pembelajaran Think Pairs Share (TPS). Tingkat kevalidan dapat dihitung dengan korelasi Product Moment:
Keterangan:
Y = skor total
N = jumlah peserta tes
∑ X2  = jumlah kuadrat nilai x
∑Y2  = jumlah kuadrat nilai y
∑XY  = jumlah perkalian skor item dengan skor total
r XY = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.
(Suharsimi, 2009: 72)

Hasil perhitungan rXY dikonsentrasikan dengan taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%. Jika didapatkan harga rXY > rtabel maka butir instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebaliknya jika harga rXY < rtabel maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid.
Soal uji coba yang diberikan sebanyak 25 butir soal dan dari hasil uji coba yang termasuk kategori valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Sedangkan yang tidak valid soal nomor 4 dan 18, 2 soal tersebut dibuang karena sudah terwakili dengan soal yang lain dalam indicator tersebut. Pada penelitian ini peneliti mengambil 20 soal yang mencakup prinsip dan motif ekonomi yang telah valid semuanya.

2) Reliabilitas
Reliabilitas dalam penelitian ini menunjukkan pada tingkat konsistensi dan dapat dipercaya suatu instrumen dalam mengumpulkan data. Untuk mengetahui reliabilitas soal melalui penerapan model pembelajaran Think Pairs Share (TPS) materi prinsip dan motif ekonomi peneliti menggunakan rumus KR-20, yaitu :
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p) 
∑ pq     = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
(Suharsimi, 2009:100)
Setelah r11 diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga rtabel. Apabila r11 > rtabel maka dikatakan instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilaksanakan diperoleh hasil pada a = 5% dengan N = 40 diperoleh rtabel = 0,320. Karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel.

3) Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal untuk pilihan ganda dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul 
JS      = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria soal bentuk pilihan ganda adalah sebagai berikut:
1. Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
2. Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
3. Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
(Suharsimi, 2009:210)
Berdasarkan hasil uji coba dari 25 soal terdapat 1 soal dengan kategori mudah yaitu soal nomor 2. Soal dengan tingkat kategori sedang ada 22 soal yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24. Soal dengan kategori sukar ada 2 soal yaitu nomor 15 dan 25.

4) Daya Pembeda
Menurut Suharsimi (2009:211) daya pembeda soal, adalah “kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).” Rumus yang digunakan untuk bentuk soal pilihan ganda adalah sebagai berikut: Download ptk ips smp doc
Keterangan:
J =  jumlah peserta tes
JA =  banyaknya peserta kelompok atas
JB =  banyaknya peserta kelompok bawah
BA =  banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
=  banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
=  proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai indeks kesukaran)
PB                =  proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan daya pembeda soal, digunakan klasifikasi sebagai berikut:
D : 0,00 -- 0,20 : jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 : baik (good)
D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)
D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.
(Suharsimi, 2009:218)
Dari 25 soal yang diuji cobakan diperoleh daya pembeda dalam kategori jelek sebanyak 1 soal yaitu soal nomor 4. Soal dengan daya pembeda dalam kategori cukup sebanyak 14 soal yaitu nomor 3, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 24, 25. Soal dengan daya pembeda dengan kategori baik sebanyak 10 soal yaitu nomor 1, 2, 5, 10, 11, 17, 20, 21, 22, 23.
3.6.3 Observasi
Teknik observasi yaitu peneliti datang ke obyek penelitian, metode ini digunakan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dengan Think Pairs Share (TPS).

3.7 Teknik Analisis data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa setelah tindakan, serta membandingkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Data dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Untuk menilai tes evaluasi
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap siklus dilakkukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Analisis ini dapat dihitung dengan menggunakan statistik sederhana sebagai berikut:
Keterangan:
X = nilai rerata
X = jumlah nilai seluruh siswa
N = banyaknya siswa yang mengikuti tes
2) Untuk ketuntasan belajar
Keterangan:
% = tingkat persentase yang dicapai 
n = jumlah nilai tuntas
N = jumlah seluruh siswa
3) Untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa
4) Lembar Observasi
Lembar pengamatan merupakan alat untuk mengumpulkan data berupa sebuah daftar aspek-aspek yang akan diamati. Dalam proses observasi, pengamatan memberikan tanda (¥) pada kolom yang tersedia sesuai dengan aspek yang akan diamati. skor pengamatan untuk siswa bertujuan untuk mengetahui siswa yang aktif selama pembelajaran. Download ptk ips smp kelas 9 doc  Sedangkan skor pengamatan untuk guru bertujuan untuk mengetahui aktifitas guru dalam pemahaman dan mengelola model pembelajaran Think Pairs Share (TPS).

3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang dijadikan tolak ukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap individu dengan nilai 75 dan ketuntasan klasikal 75% setiap kelas yang ditentukan oleh pihak sekolah.

D.CONTOH PROPOSAL PTK IPS EKONOMI SMP TERBARU

DAFTAR PUSTAKA


Anni, Catharina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang : CV IKIP Semarang Press
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
 . 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Baindon. 2010. Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Kontekstual Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Di SMK Negeri 1 Kudus. Semarang: Skripsi Ekonomi UNNES.
Farida dan Purwati. 2008. “Penerapan Metode Think Pairs Share (TPS) Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar siswa Kelas X APK pada mata pelajaran ekonomi di SMK NU Bululawang Malang”. Jurnal Paradigma. Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahan IKIP Budi Utomo Malang. Tahun XIII, no. 26.
Hamdani. 2010. Stategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia.
Hasibuan dan Moedjiono. 1986. Proses Belajar Mengajar. Malang : PT Remaja Rosdakarya.
Hikmah, Yunaini Nurul. 2010. “Upaya Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas 9.2 MTs Al Hidayah Donowarih dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw”. Proposal penelitian.
Putra, Sang Nyoman Liga. 2010. “Pemanfaatan Alat Peraga Batang Napier dalam Pembelajaran Opreasi Perkalian Bilangan Cacah sebagai Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa”. Skripsi: Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Rafa’I, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang : UNNES PRESS.
Rosmaini, dkk. 2004. “Penerapan Pendekatan Struktural Think Pairs Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan TA. 2002/2003”. Jurnal Biogenesis. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. Vol. 1(1): 9-14.
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali pers.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suroso dan Mugiono. 1996. IPS Ekonomi. Jakarta : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutrisno. 2007. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pairs Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika”. Jurnal widyatama. IKIP PGRI Semarang. Vol. 4, no, 4.
Suyanto dan Nurhadi. 2004. Ekonomi SMP Jilid 1 Untuk Kelas VI. Jakarta : Erlangga.
Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.
Uno, Hamzah B, M.Pd., Prof.Dr. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori – Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Terima kasih telah berkunjung di Musiyanto Blog yang membahas  CONTOH  PTK EKONOMI SMP TERBARU- ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.