Selasa, 10 November 2020

 CONTOH LENGKAP PTK MATEMATIKA SMA KELAS X DOC-Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi trigonometri sebelum menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD juga terlihat masih rendah. Tindak belajar akan dikatakan berhasil dalam belajar jika memperoleh nilai lebih besar sama dengan 80. Prestasi belajar siswa di ukur dari banyaknya siswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata. Sebelum penelitian siswa yang mendapatkan nilai diatas rata-rata sebesar 76.29 dan siswa yang tuntas dalam pembelajaran hanya 74%.

Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan STAD diperoleh hasil observasi dari 35 siswa yang dapat a) Mendeskripsikan konsep persamaan trigonometri dan menganalisis untuk membuktikan sifat-sifat persamaan trigonometri sederhana dan menerapkannya dalam pemecahan masalah pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata 3.43 dengan ketuntasan 86% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 3.71 dengan ketuntasan 93% dan kembali meningkat pada siklus III dengan nilai rata-rata 3.89 dengan ketuntasan 97%, b) Dapat mengolah dan menganalisis informasi dari suatu permasalahan nyata dengan membuat model berupa fungsi dan persamaan trigonometri serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata 3.29 dengan ketuntasan 82% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 3.69 dengan ketuntasan 92% dan kembali meningkat pada siklus III dengan nilai rata-rata 3.94 dengan ketuntasan 98%, dan c) Mampu merencanakan dan melaksanakan strategi dengan melakukan manipulasi aljabar dalam persamaan trigonometri untuk membuktikan kebenaran identitas trigonometri serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kontekstual pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata 3.43 dengan ketuntasan 86% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 3.74 dengan ketuntasan 94% dan kembali meningkat pada siklus III dengan nilai rata-rata 3.97 dengan ketuntasan 99%.ptk matematika sma doc

Sedangkan hasil tes siswa siswa diperoleh rata-rata pada pra tindakan adalah 76.29, meningkat pada siklus I setelah dilaksakan tindakan dengan STAD menjadi 94.84, pada siklus II menjadi 96.57, dan pada siklus III didapatkan 97.71. Sedangkan nilai ketuntasan pada siklus I adalah 74%, meningkat setelah dilaksakan tindakan dengan STAD pada siklus I, II, dan III diperoleh ketuntasan 100%.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel matematika SMA yang diberi judul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA DIDIK MATERI TRIGONOMETRI MELALUI MODEL STAD DI KELAS X C SMA NEGERI ....SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20../20..”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK MATEMATIKA SMAlengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS/WA/TM ke 081-7283-4988 dengan Format PESAN  PTK002# SMA   ).

A.DOWNLOAD PTK MATEMATIKA SMA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan bertujuan menumbuh kembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab, dan normal. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kolompok, dan masyarakat. Melalui pendidikan diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di bidangnya sehingga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Rubiyanto, dkk, 2004:1).

Faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa dalam belajar matematika materi trigonometri adalah kegiatan pembelajaran yang terpusat pada guru. Dalam penyampaian materi guru monoton menguasai kelas sehingga siswa kurang dapat aktif dan kurang dapat dengan leluasa menyampaikan ide-idenya. Akibatnya hasil belajar siswa dalam belajar matematika materi trigonometri menjadi kurang optimal serta perilaku belajar yang lain seperti suasana kelas yang menyenangkan, keaktifan dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika materi trigonometri hampir tidak tampak pada sebagian besar siswa khususnya di kelas X-C SMAN ........

Gambaran permasalahan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika materi trigonometri perlu diperbaiki guna meningkatkan hasil belajar matematika materi trigonometri di kelas X-C SMAN ........... Ini menjadi tugas seorang guru karena guru tidak hanya mengajar tetapi harus menerapkan bagaimana sebenarnya dari materi yang disampaikan. Dengan penguasaan matematika materi trigonometri yang mantap, maka diharapkan pengetahuan itu dapat menjadi modal selanjutnya oleh siswa. Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pendekatan paling sederhana yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran (Rachmadiarti, 2001). Pada STAD siswa dalam suatu kelas tertentu dibagi menjadi kelompok dengan 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen yang terdiri dua laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya, dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan melakukan diskusi (Rachmadiarti, 2001). Metode yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan drill, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa (Permana, 2004).

Berdasarkan uraian di atas tentang permasalahan dalam hasil belajar matematika materi trigonometri, penulis menyimpulkan bahwa implementasi pembelajaran STAD diharapakan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi trigonometri pada siswa di kelas X-C SMAN ..........

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada peningkatan hasil belajar searah materi trigonometri pada kelas X-C SMAN 1 Terbanggi Besar melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Fokus penelitian ini diuraikan menjadi dua rumusan masalah:

1. Bagaimanakah penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-C SMAN ........Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi trigonometri setelah menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X-C SMAN .........Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah agar suatu penelitian dapat lebih terarah dan ada batasan-batasannya tentang objek yang diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-C SMAN 1 ...... Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi trigonometri setelah menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X-C SMAN 1........Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

B.JUDUL PTK SMA KURIKULUM 2013

BAB II
LANDASAN TEORI


A. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Dalam strategi pembelajaran kooperatif, diberikan beberapa jenis pendekatan yang salah satunya adalah Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pendekatan paling sederhana yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran (Rachmadiarti, 2001). 
Pada model STAD siswa dalam suatu kelas tertentu dibagi menjadi kelompok dengan 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen yang terdiri dua laki-laki dan perempuan, berasal dan berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya, dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan melakukan diskusi (Rachmadiarti, 2001). Metode diskusi yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa (Permana, 2004).

B. Komponen dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Menurut Slavin 1998 (Permana, 2005) ada 5 komponen utama di dalam pembelajaran yang menggunakan strategi STAD, yaitu :
1. Penyajian Kelas
Tujuannya adalah menyajikan materi berdasarkan pembelajaran yang telah disusun. Setiap pembelajaran dengan strategi STAD, selalu dimulai dengan penyajian kelas. Sebelum menyajikan materi, guru dapat memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi untuk berkooperatif dan sebagainya.
2. Tahapan Kegiatan Belajar Kelompok
Dalam kegiatan belajar kelompok, materi yang digunakan adalah lembar kerja untuk setiap kelompok.

3. Tahapan Menguji Kinerja Individu
Untuk menguji kinerja individu pada umumnya digunakan tes atau kuis. Setiap siswa wajib mengerjakan tes atau kuis. Setiap siswa berusaha untuk bertanggung jawab secara individual, melakukan yang terbaik sebagai kontribusinya kepada kelompok.
4. Penskoran Peningkatan Individu
Tujuan memberikan skor peningkatan individu adalah memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk menunjukkan gambaran kinerja pencapaian tujuan dan hasil kerja maksimal yang telah dilakukan setiap individu untuk kelompoknya.
5. Tahapan Mengukur Kinerja Kelompok
Setelah kegiatan penskoran peningkatan individu selesai, langkah selanjutnya adalah pemberian penghargaan kepada kelompok. Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan skor peningkatan kelompok yang diperoleh.

C. Proses Pembelajaran Matematika Materi Trigonometri
Istilah belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi keduanya terdapat hubungan yang erat. Antara keduanya terdapat interaksi satu sama lain, saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. Dengan adanya mengajar maka proses belajar dapat berlangsung dengan maksimal.
Usman dan Setiawati (1993:6) berpendapat, “Bahwa mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar”. Atau dapat pula dikatakan bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengkoordinasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar matematika materi trigonometri adalah suatu proses dimana siswa belajar tentang materi matematika materi trigonometri secara aktif, sedangkan guru mengajar dan memfasilitasi siswa untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dalam proses belajar mengajar tersebut terdapat interaksi antara keduanya. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri individu. Perubahan ini dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, penalaran, sikap, keterampilan, kecakapan, kebiasaan maupun aspek-aspek yang lain, perubahan tingkah laku yang dilakukan secara aktif oleh setiap individu yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan aspek sikap sebagai hasil dari pengalaman dan latihan.

C.PROPOSAL PTK MATEMATIKA SMA LENGKAP TERBARU

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi trigonometri sebelum menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD juga terlihat masih rendah. Tindak belajar akan dikatakan berhasil dalam belajar jika memperoleh nilai lebih besar sama dengan 75. Prestasi belajar siswa di ukur dari banyaknya siswa yang memperoleh nilai diatas rata-rata. Sebelum penelitian siswa yang mendapatkan nilai diatas rata-rata sebesar 64,84 dan siswa yang tuntas dalam pembelajaran hanya 42%.

1. Berdasarkan tabel di atas hasil observasi dari 31 siswa yang dapat a) Menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segi tiga siku-siku pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata 2,77 dengan ketuntasan 69% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 3,35 dengan ketuntasan 84% dan kembali meningkat pada siklus III dengan nilai rata-rata 3,87 dengan ketuntasan 97%, b) Dapat Menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut khusus pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata 2,68 dengan ketuntasan 67% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 3,45 dengan ketuntasan 86% dan kembali meningkat pada siklus III dengan nilai rata-rata 3,94 dengan ketuntasan 98%, dan c) Menentukan nilai perbandingan trigonometri dari sudut semua kuadran pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata 2,71 dengan ketuntasan 68% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 3,42 dengan ketuntasan 85% dan kembali meningkat pada siklus III dengan nilai rata-rata 3,97 dengan ketuntasan 99%.

2. Berdasarkan tabel di atas hasil tes pada pra tindakan diperoleh rata-rata 64,84, sedangkan setelah tindakan meningkat pada siklus I menjadi 71,94 dan pada siklus II diperoleh 76,13, dan pada siklus III didapatkan 85,81. Sedangkan nilai ketuntasan pada pra tindakan adalah 42%, setelah dilakukan tindakan STAD pada siklus I, II, dan III diperoleh ketuntasan 100% menunjukan peningkatan signifikan.

Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas PTK MATEMATIKA SMA. Semoga PTK matematika ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.